Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Arti Penting Eskalator di Stasiun bagi Pengguna KRL

8 Februari 2024   10:48 Diperbarui: 9 Februari 2024   01:03 641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aksi di eskalator Stasiun Bekasi (foto: Kompas.com/Firda Janati)

Pengguna harian KRL Commuter Line di Jabodetabek tentu sudah kenyang dengan pemandangan eskalator mati di banyak stasiun. Terkadang hanya bisa pasrah, walau dalam hati sering pula merasa dongkol.

Maka, ketika beberapa hari lalu muncul berita viral aksi duka cita memperingati 100 hari matinya salah satu eskalator di Stasiun Bekasi, sesama penumpang KRL tentu bersorak senang. Eskalator mati di Stasiun Bekasi diberi karangan bunga serta miniatur kuburan sebagai simbol kematian.

Tak butuh waktu terlalu lama, setelah aksi tersebut viral, DJKA Kemenhub sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap fasilitas tersebut, turun tangan untuk memperbaikinya. Apesnya, dalam hitungan jam usai diperbaiki, eskalator kembali rusak dan kembali ke "alam baka".

Kisah eskalator Stasiun Bekasi itu menuai dua kubu komentator yang berseberangan. Ada yang menilai lebay, dan berpendapat apa susahnya menggunakan tangga manual saja. Tapi banyak yang berpendapat bahwa fasilitas eskalator di stasiun teramat vital untuk membantu mobilitas penumpang.

Kondisi eskalator "mati hidup mati hidup" juga kerap terjadi di Stasiun Manggarai. Sebuah kondisi yang ironis mengingat Stasiun Manggarai didesain sebagai stasiun transit terbesar dan tersibuk. Terlebih lagi, konsep pola transit di stasiun ini diubah menjadi vertikal yang berarti butuh fasilitas tangga, termasuk eskalator.

Sisi eskalator di Manggarai mati, sebelah kanan bisa jalan (foto: widikurniawan)
Sisi eskalator di Manggarai mati, sebelah kanan bisa jalan (foto: widikurniawan)

Beberapa kali saya mengalami kejadian eskalator mati saat sedang berjalan dan berada di tengah-tengah kerumunan. Rasanya seperti naik motor dan tiba-tiba mati mesin, tentu saja kami yang sedang berada di atasnya sempat oleng dan kaget.

Nggak bahaya toh? Ya pasti bahaya, apalagi eskalator saat itu dipenuhi manusia dan hampir tak ada jarak di antara kita.

Khususnya di sore dan malam hari saat jam sibuk, eskalator di Stasiun KRL manapun memang teramat vital dan berarti. Utamanya untuk eskalator naik seperti yang dibutuhkan penumpang ke jurusan Depok/Bogor yang transit di Stasiun Manggarai.

Bagaimana tidak? Saat sore dan malam hari, kebanyakan penumpang adalah mereka yang sudah teramat lelah setelah seharian bekerja dan beraktivitas. Terlebih lagi mereka yang memiliki keterbatasan fisik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun