Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Seberapa Sulit Naik KRL dari Stasiun Sudirman?

9 Januari 2024   13:42 Diperbarui: 9 Januari 2024   18:41 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Situasi kepadatan di Stasiun Sudirman (foto: widikurniawan)

Sore hari di jam sibuk, barangkali menjadi waktu yang paling dibenci orang-orang yang datang ke Stasiun Sudirman, Jakarta Pusat. Pasalnya, saat itulah para penumpang KRL yang rata-rata para pekerja di ibu kota, memadati peron sempit Stasiun Sudirman untuk buru-buru pulang menuju rumah masing-masing.

Sore itu, sekira pukul 17.00, saya mendapati peron Stasiun Sudirman menuju arah Stasiun Manggarai sudah dipenuhi lautan manusia. Kewaspadaan harus berlipat ganda kalau sudah begini. Antara fokus dengan kedatangan kereta, sekaligus fokus agar kita tidak menjadi korban copet yang bisa saja berada di samping atau belakang kita.

Ya, kita tidak bisa tahu siapa sesungguhnya orang-orang yang tengah berdesakan dengan kita. Dan, kebetulan juga saya pernah melihat aksi copet di tengah kerumunan seperti itu di Stasiun Sudirman.

Begitu sinyal tanda kereta akan memasuki Stasiun Sudirman, desakan penumpang dari belakang kian terasa. Barisan paling depan hanya bisa waspada serta menahan agar tidak melewati garis kuning di lantai peron. Garis yang jika dilewati bakal sangat berisiko seperti tergelincir ke bibir peron.

Berdesakan masuk ke dalam KRL (foto: widikurniawan)
Berdesakan masuk ke dalam KRL (foto: widikurniawan)

Saat kereta berhenti dan pintu-pintu terbuka, tanpa dikomando, bak air bah, manusia-manusia itu merangsek masuk ke dalam kereta yang sebenarnya sudah sesak dipenuhi penumpang.

Maka, terjadilah adu fisik karena penumpang yang masih tertinggal di peron terus berusaha masuk ke dalam kereta. Mereka akan mendorong, mengiba untuk diberikan sedikit ruang, hingga terus memaksa agar tubuhnya bisa berdiri di dalam kereta.

Tak jarang ada tangan-tangan yang berusaha mengganjal pintu supaya bisa masuk ke dalam kereta. Bahkan sore itu ada pemandangan menggelitik ketika ransel seseorang berulang kali terjepit pintu meskipun pemiliknya sudah berusaha mendesak lebih dalam lagi.

Dalam situasi seperti itu, ketika pintu-pintu KRL diganjal orang ataupun tertahan barang milik penumpang, maka keberangkatan KRL bisa tertunda beberapa saat. KRL baru dinyatakan aman untuk melanjutkan perjalanan ketika pintu-pintu sudah tertutup sempurna.

Risiko paling tidak mengenakkan dari situasi ini, jadwal perjalanan KRL bisa ngaret dan berimbas ke perjalanan KRL lainnya. Inilah yang sering tidak disadari oleh para penumpang, keterlambatan KRL rupanya bisa disebabkan oleh faktor penumpang itu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun