Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Es Teh Manis Bikin Insecure? Yuk, Cobain Teh Panas Oplosan

27 September 2022   11:16 Diperbarui: 28 September 2022   03:44 2008
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Teh oplosan (foto by widikurniawan)

Es teh manis memang menyegarkan. Tapi bagi saya itu sudah masa lalu, sekarang es teh manis justru bikin insecure.

Terlebih es teh manis pinggir jalan yang bisa dibeli dengan kemasan plastik kiloan plus sedotan. Bagi kalangan bocah-bocah, minum es teh manis model begitu sungguh sudah luar biasa. Pas di kantong dan menyegarkan, walau besoknya bisa pilek atau bengek.

Sejak memergoki seorang penjual es teh manis memecah es batu balok di lantai trotoar, (iya bener.. trotoar...) saya pun stop membeli es teh atau minuman es lainnya yang masih memakai es batu balok. Tentu masih higienis es batu kristal yang memang dikhususkan untuk minuman.

Beralih ke es teh dan minuman manis yang dijual di mal maupun di outlet-outlet kekinian, saya pun sudah mencoba berbagai merk dan jenisnya, walau nggak mudeng dengan segala macam penamaannya. Ada red velvet lah, red bean pearl milk tea lah... yang sempat saya pikir ada hubungannya dengan Mr. Bean.

Semua istilah asing itu memang terkesan menjadikan sajian es teh menjadi mahal. Beda kalau kita menyebut "es teh tawar" yang bikin kita berharap dapat gratisan, atau semacam "teh tubruk anget" yang seolah tidak pantas dijual di mal ataupun outlet.

Selain soal harga yang tidak bersahabat bagi saya sebagai sobat pas-pasan, segala rupa es teh modern itu juga bikin insecure soal level kemanisannya. Apalagi kalau minumannya sudah manis, eh yang jual juga manis pula... sangat berisiko bagi bapak-bapak.

Saya bahkan pernah memiliki pengalaman tidak bisa memesan menu dengan permintaan "less sugar" atau gulanya dikurangi, karena memang mereka tidak menyediakan pilihan itu. Konon sudah standarnya begitu. Yo wis lah.

Menikmati Teh Oplosan Khas Solo

Daripada insecure dengan segala ancaman yang manis-manis itu, tak ada salahnya mulai kembali ke minuman teh rumahan bikinan sendiri. Ya memang nggak gaul sih, juga terkesan jadul, tapi soal kenikmatan bisa diadu. Soal gula juga bisa diatur sendiri.

Dan soal teh terbaik, sejauh ini saya harus akui teh oplosan dari Solo punya level kenikmatan yang berbeda.

Apa itu teh oplosan? Yang jelas bukan minuman keras oplosan yang bisa bikin orang sekarat.

Paketah teh tubruk yang bisa dioplos (foto: tokopedia.com)
Paketah teh tubruk yang bisa dioplos (foto: tokopedia.com)

Jadi gini gaes, kalau kita datang ke Solo dan sekitarnya, rata-rata warung makan seperti warung soto hingga warung angkringan nasi kucing punya andalan racikan teh masing-masing. Sebutan "nasgitel" alias panas, legi (manis), dan kentel (kental), sangat familiar di masyarakat Jawa Tengah dan sekitarnya, termasuk Solo.

Walaupun manis alias legi, tapi dengan racikan yang tepat, justru rasanya ada sedikit sepet di lidah. Jadi manisnya tuh berkelas, bukan asal manis. Manis yang tidak membosankan dan cepat terlupakan, tapi manis yang melebur jadi kesatuan dengan citarasa teh yang wangi melati.

Racikan teh oplosan di Solo memang tidak bisa ditiru begitu saja. Hanya si penjual atau peraciknya yang tahu.

Namun, beberapa tahun belakangan mulai terkuak dengan dijualnya paketan teh tubruk di Pasar Gede Solo. Kini tak susah menemukan penjual teh tubruk oplosan, di antara lapak-lapak oleh-oleh yang tersebar di Pasar Gede.

Paketan teh tubruk untuk dioplos, banyak dijual di Pasar Gede Solo di antara penganan dan oleh-oleh khas Solo (foto by widikurniawan)
Paketan teh tubruk untuk dioplos, banyak dijual di Pasar Gede Solo di antara penganan dan oleh-oleh khas Solo (foto by widikurniawan)

Bahkan kini tak perlu jauh-jauh ke Solo karena di marketplace pun bisa dengan mudah kita dapatkan secara online. Tinggal ketik kata kunci "teh oplosan".

Untuk paket isi 6 merk teh, cukup merogoh kantong dari 20 ribu sampai 25 ribu rupiah. Paketan teh tubruk oplosan ini biasanya terdiri dari merk 999, Nyapu, Sintren, Poci, Dandang, Gopek, atau merk lainnya.

Beberapa waktu lalu saat berkunjung ke Kota Solo, paketan teh oplosan ini jadi barang wajib yang harus dibeli untuk diri sendiri maupun untuk oleh-oleh kerabat.

Nah, dari 6 merk itu, di rumah kita bisa campur atau oplos sendiri dengan wadah yang telah disiapkan. Takarannya memang sesuai selera, karena untuk mendapatkan hasil oplosan yang pas, harus melalui beberapa kali mencoba.

Demikian pula saat hendak membuat teh panas dari dengan teh oplosan tersebut. Berbeda dengan teh celup yang takarannya sudah ditentukan pabrik, maka teh oplosan ini perlu trial and error untuk mendapatkan rasa yang paripurna. Tapi saya yakin, dari serangkaian trial kemungkinan error adalah kecil, karena berapapun takaran oplosannya, nikmat ala "nasgitel" bakal tersaji.

Tak perlu khawatir dengan gula dan over dosis rasa manis, karena namanya juga teh racikan sendiri, ya kita sendiri dong yang tentukan takaran gulanya.

Saat membuat teh panas sendiri dengan teh oplosan, saya hanya perlu alat bantu berupa teko kecil. Jadi beberapa jumput daun teh direbus di panci sampai mendidih, kemudian ditaruh di teko kecil.

Diamkan beberapa saat kemudian tuang ke dalam gelas. Lebih nikmat diminum dalam keadaan panas, dan nggak perlu dijadikan es teh walaupun bisa sih.

Tambah gula sesuai selera. Tapi kalau mau tawar juga bisa, karena walau pahit tetap nikmat dirasakan.

Nah, gaes... teh panas oplosan pun siap dinikmati. Siapkan teman berupa gorengan hangat supaya harimu lebih berwarna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun