Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Scan PeduliLindungi Masihkah Dipedulikan?

17 November 2021   10:22 Diperbarui: 17 November 2021   14:52 3298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses scan QR Code PeduliLindungi di Stasiun MRT Dukuh Atas Jakarta (foto by widikurniawan)

Penggunaan aplikasi PeduliLindungi disinyalir dapat menekan gelombang Covid-19 di masa pandemi ini. Masyarakat diwajibkan melakukan scan QR code PeduliLindungi pada saat akan memasuki tempat-tempat tertentu seperti mal, bandara, stasiun, hotel, restoran hingga perkantoran.

Namun, cara kerja aplikasi PeduliLindungi ini ternyata tidak sepenuhnya otomatis atau by system. Masih diperlukan peran manusia, dalam hal ini petugas di lapangan, untuk memastikan bahwa orang yang telah menyelesaikan scan QR code, memang telah benar-benar memenuhi syarat untuk memasuki suatu area atau melakukan perjalanan.

Peran ini biasanya dilakukan oleh petugas security atau satpam yang bertugas ngecek satu per satu hasil scan seseorang. Jika gagal scan, maka petugas akan meminta orang tersebut untuk mengulangi lagi proses scanning.

Apabila ternyata warna yang muncul setelah scanning tidak sesuai persyaratan, maka petugas seharusnya melarang orang tersebut untuk memasuki area tersebut.

Indikator warna yang terdapat dalam aplikasi PeduliLindungi adalah hijau, kuning, merah, serta hitam. Warna hijau artinya pengguna telah divaksin dua kali secara lengkap dan diperbolehkan mengakses berbagai tempat umum.

Warna kuning berarti baru menerima vaksin dosis pertama atau mereka yang pernah terkonfirmasi Covid-19 tapi sudah sembuh dan belum bisa mendapatkan vaksin karena belum masuk jangka waktu tiga bulan. Warna merah adalah pertanda bahwa pengguna tersebut belum divaksin sama sekali.

Sedangkan warna hitam berarti orang tersebut yang belum vaksin dan memiliki kontak erat Covid-19, atau bahkan justru orang tersebut tengah positif Covid-19.

Nah, memelototi hasil scan orang per orang tentu bukan perkara mudah. Belum lagi jika petugas menemui orang yang terkendala pengoperasian aplikasi, atau istilah jujurnya adalah gaptek alias gagap teknologi. Hal ini harus diakui kerap muncul di lapangan.

Ketat di awal, kendor belakangan.

Saat ini situasi di banyak daerah, atau bahkan bisa dibilang di hampir semua wilayah Indonesia, terasa seolah pandemi telah berakhir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun