Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Perlukah Aplikasi Peduli Lindungi Jadi Syarat Masuk Minimarket?

23 September 2021   13:59 Diperbarui: 24 September 2021   02:51 975
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi aplikasi PeduliLindungi.| Sumber: KOMPAS.com/ Galuh Putri Riyanto

Kedisiplinan rendah sebagian masyarakat pengunjung minimarket terhadap aturan protokol kesehatan dan nyaris tiadanya tindakan atau teguran, menjadikan wacana penerapan aplikasi Peduli Lindungi di minimarket penuh tanda tanya dan cenderung menuai penolakan.

Urgensi aplikasi Peduli Lindungi untuk masuk minimarket

Memang akan banyak tantangan dan tentangan jika syarat masuk minimarket harus memakai aplikasi Peduli Lindungi, karena berkaitan dengan segmen masyarakat yang lebih luas.

Terlebih jika pelaksanaannya diikuti larangan bagi anak di bawah umur 12 tahun untuk masuk ke dalam minimarket. Mungkin banyak kalangan emak-emak bakal berteriak.

Bagi yang punya anak balita atau anak bayi, dan biasanya membawa anaknya untuk sekadar beli susu dengan harga promo di minimarket, sudah pasti merasa dipersulit.

Tapi mungkin ada pula yang merasa diuntungkan karena orangtua jadi punya alasan menolak keinginan anak untuk ikut belanja ke minimarket. Orangtua bakal terhindar dari rengekan anak di depan kasir dan tentunya jadi irit jajan deh, hehe.

Kemudian soal kesiapan SDM di minimarket. Berbeda dengan supermarket, mal atau tempat umum lainnya yang memiliki tenaga security sekaligus bertugas memastikan setiap pengunjung sudah scan QR code dan check in melalui aplikasi Peduli Lindungi serta memenuhi syarat untuk bisa masuk. Pada minimarket jelas tenaganya kurang.

Kasir jelas tidak selamanya bisa mengawasi setiap orang yang masuk dan keluar, begitu juga karyawan lainnya. Perlu kesiapan SDM khusus apabila aturan ini diterapkan pada minimarket.

Belum lagi menghadapi ragam jenis karakter pengunjung di minimarket. Secara umum pengunjung minimarket di antaranya ada yang tak terbiasa mengakses tempat umum dengan protokol kesehatan yang sangat ketat seperti bandara, stasiun, mal hingga restoran.

Hal ini rentan menimbulkan gesekan dengan masyarakat pengunjung yang merasa haknya untuk masuk minimarket dibatasi. Sepertinya kalimat mutiara "lebih galakan yang ditegur daripada yang negur" begitu dianut oleh sebagian besar karyawan minimarket.

Meskipun demikian aplikasi Peduli Lindungi telah ditetapkan sebagai salah satu ujung tombak dalam rangka skrining dan tracing Covid-19. Jika wacana penerapan aplikasi ini sebagai syarat masuk minimarket benar-benar terjadi, maka sudah semestinya dipersiapkan secara matang agar tidak terjadi riak dan pengabaian di lapangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun