Pemandangan agak berbeda terlihat di pintu masuk Stasiun Sudirman, Jakarta, Rabu, 8/9/2021 sore tadi sekitar pukul 17.40 WIB. Kali ini terlihat antrean agak panjang menuju gate masuk dengan beberapa petugas tampak tengah memeriksa kelengkapan persyaratan calon penumpang KRL Commuterline sebelum masuk stasiun.
Berbeda dengan hari-hari sebelumnya di masa PPKM yang alur masuk penumpang cukup lancar karena petugas begitu cepat memeriksa surat tanda registrasi pekerja (STRP) ataupun surat tugas dari instansinya.
Hari ini memang kali pertama PT KRL Commuterline Indonesia (KCI) menerapkan aturan yang mewajibkan penumpang untuk menunjukkan sertifikat vaksin, baik versi cetak, hasil unduhan, maupun melalui scan barcode aplikasi PeduliLindungi.
Meski demikian, hingga hari Jumat, 10/9/2021, penumpang masih diberikan opsi untuk bisa menggunakan STRP atau surat tugas.
Berdasarkan pantauan di hari pertama penerapan syarat sertifikat vaksin ini, justru menimbulkan antrean panjang di jam sibuk saat para pekerja pulang kantor. Ada yang terlihat kerepotan mencari-cari file sertifikat vaksin di smartphone-nya. Ada pula ketika melakukan proses scan barcode melalui aplikasi PeduliLindungi justru tidak segera terdeteksi.
Hal inilah yang sempat saya alami ketika melakukan scanning barcode. Sudah saya julurkan sedekat mungkin dengan barcode-nya, tetap saja tidak cepat berhasil. Petugas bahkan sempat melongok ke smartphone saya dan menanyakan apakah fitur lokasi saya sudah dinyalakan.
"Sudah mbak," jawab saya.
Untungnya, setelah saya melakukan scan ulang, tak berapa lama kemudian bisa berhasil. Tetapi kendala itulah yang menyebabkan barisan antrean di belakang saya bertambah panjang.
Padahal sekitar 30 menit sebelumnya, di stasiun MRT, scan barcode yang saya lakukan lancar-lancar saja dan tidak menemui kendala.
Faktor sinyal atau memang handphone saya sudah pengen ganti nih?