Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Jalur Sepeda Versus Halte Bus

19 Maret 2021   21:25 Diperbarui: 17 Juni 2021   13:16 1633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belum lama ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memberlakukan uji coba jalur khusus sepeda. Jalur ini berada di sepanjang Jalan Thamrin-Sudirman berupa jalur khusus di pinggir jalan yang dipisahkan pembatas. Harapannya tentu agar pesepeda bisa lebih aman dan meminimalisir resiko kontak fisik dengan kendaraan bermotor.

Selain faktor keamanan berkendara, jalur sepeda ini dibuat untuk mendorong penggunaan sepeda sebagai alat transportasi yang ramah lingkungan di ibu kota. Adanya fasilitas ini diharapkan dapat memancing para pekerja ibu kota untuk menggunakan sepeda saat berangkat dan pulang kerja.

Pesepeda masih nekat di jalur khusus kendaraan bermotor (foto: widikurniawan)
Pesepeda masih nekat di jalur khusus kendaraan bermotor (foto: widikurniawan)
Namun, di awal-awal sosialisasi jalur khusus sepeda ini pastinya diwarnai pro dan kontra. Ada pihak yang berpendapat bahwa jalur sepeda ini justru membuat jalanan makin sempit dan berisiko menambah kemacetan.

Menurut pengamatan, masih banyak terjadi pelanggaran berupa penyerobotan jalur khusus sepeda oleh sepeda motor. Juga sebaliknya, masih kerap terlihat pesepeda yang santai saja menggunakan jalur cepat untuk kendaraan bermotor, meskipun jalur khusus sepeda terpantau lengang.

Jalur khusus sepeda memiliki pembatas jalan (foto: widikurniawan)
Jalur khusus sepeda memiliki pembatas jalan (foto: widikurniawan)
Memang saat ini masih dalam tahapan sosialisasi sehingga belum ada penindakan oleh petugas. Namun, pengabaian terhadap jalur yang khusus disediakan bagi pesepeda jelas menjadi salah satu pelanggaran etika bersepeda, di samping pelanggaran terhadap peraturan lalu lintas.

Ya mosok malah lebih taat pedagang kopi keliling bersepeda daripada pesepeda yang atributnya lengkap dan keren serta terlihat gaya dengan sepeda mahalnya?

Meski bersepeda tanpa helm (karena mahal), pedagang kopi yang ngetren disebut dengan istilah starling (starbak keliling) itu selalu terlihat patuh menggunakan jalur khusus sepeda.

Jalur Khusus Sepeda Bersinggungan dengan Halte Bus

Jalur khusus sepeda di Jakarta ini bukannya tanpa kendala dan tidak ada titik rawannya. Di banyak titik, jalur ini bersinggungan dengan halte bus yang berada di pinggir jalan. 

Halte bus ini biasanya digunakan untuk menurunkan dan menaikkan penumpang bus transjabodetabek yang melayani dari dan ke daerah penyangga Jakarta, yaitu Bogor, Tangerang dan Bekasi.

Ambil contoh adalah halte bus di kawasan Bundaran Senayan. Saya yang hampir tiap hari menunggu bus PPD di situ kerap mengamati bahwa jika tidak berhati-hati, bisa saja terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di area tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun