Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Hukum Artikel Utama

Masih Banyak Pemotor Bandel, Tanpa Helm, dan Hanya Takut Polisi

22 Januari 2021   15:54 Diperbarui: 27 Januari 2021   10:06 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengendara tanpa helm masih sering terlihat di jalan raya Cibinong, Kabupaten Bogor (foto: widikurniawan)

Tanpa keberadaan polisi, pelanggaran lalu lintas masih jamak terjadi (foto: widikurniawan)
Tanpa keberadaan polisi, pelanggaran lalu lintas masih jamak terjadi (foto: widikurniawan)
Jadi ketika ada istilah "dijebak" polisi di tikungan, misalnya, saya termasuk tidak sepakat. Mau ada polisi ngumpet, patroli atau ngetem di lampu merah, kalau kenyataannya si pengendara tidak taat aturan ya mana bisa bilang dijebak? Elu kalau taat aturan kan enggak mungkin kena tilang, bro.

Inilah pekerjaan rumah yang harus dirampungkan. Menyadarkan masyarakat bahwa peraturan lalu lintas ada dan harus ditaati demi keselamatan diri dan orang lain.

Tilang elektronik apakah sebuah solusi?

Saat ini muncul wacana penghapusan tilang manual di lapangan. Konon nggak bakal lagi pak polisi yang menilang pengendara karena sudah digantikan sistem elektronik.

Ide bagus, tapi butuh kerja keras, biaya besar, dan sosialisasi yang serius.

Bagi kota seperti Jakarta mungkin bakal mudah terealisasi karena infrastrukturnya sebagian besar sudah memadai. Namun, di daerah belum tentu mudah.

Miris, tanpa helm saat berada di perlintasan kereta (foto: widikurniawan)
Miris, tanpa helm saat berada di perlintasan kereta (foto: widikurniawan)
Ambil contoh di wilayah Kabupaten Bogor yang dengan kesadaran berlalu lintas masih gitu-gitu aja, dibutuhkan pengadaan alat CCTV dan tentunya biaya perawatan yang tak sedikit. 

Jaringan jalan di wilayah ini bisa dikatakan ribuan jumlahnya, sehingga jika titik pengawasan hanya di beberapa tempat di jalan utama saja, tetap tidak akan efektif.

Pelanggaran masih akan terjadi di jalan-jalan yang belum tercover kamera pengawas. Terlebih di jalan perkampungan yang justru kerap berbahaya bagi pengguna jalan.

Jalan perkampungan di wilayah Kabupaten Bogor termasuk ramai sekaligus rawan. Banyak pengendara di bawah umur yang bebas berkeliaran dengan sepeda motornya.

Juga pengendara tanpa skill dan pengetahuan berkendara yang baik. Misalnya tiba-tiba belok kanan tanpa lihat situasi. Belum lagi yang sein kanan, beloknya kiri. Mereka buanyaaak jumlahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun