Saya jadi teringat bahwa kata "nyaman" juga kerap digunakan dalam konteks menggambarkan sebuah hubungan antar manusia. Artinya bisa luas, nyaman diajak ngobrol, diajak jalan, dan tentu nyaman secara perasaan.
Ketika seseorang nyaman dengan iPhone, saya yakin selain kenyamanan fitur menurut penggunanya, itu juga tentang nyaman saat dibawa jalan-jalan, nongkrong dan saat dielus-elus dan ketika dipandang. Saya akui desain iPhone memang selalu menarik.
Namun saya sendiri tidak terlalu yakin apakah semua pengguna iPhone selalu melandasi pada gengsi ketika membelinya. Saya tahu tidak semua pengguna iPhone seperti pria dalam bus yang saya curi dengar percakapannya itu.
Sebagai pengguna Android, saya justru salut dengan para pengguna iPhone. Khususnya yang sering saya lihat di lingkungan tempat kerja saya. Mereka selalu kompak dan antusias ngobrolin saat ada kabar peluncuran tipe baru iPhone.
Beda dengan khalayak android. Karena ragam merk dan variasi harganya, kami sepertinya tidak tertarik ngegosip tentang peluncuran tipe baru Realme, Oppo atau Xiaomi. Kecuali ya saat di dunia maya, di media sosial seperti Instagram, itu pun ikut komentar kalau ada iming-iming giveaway.
Dari kaca mata saya selaku pengguna android, pengguna iPhone tuh baik-baik kok. Kita bisa saling tolong menolong, kecuali dalam satu hal: tidak bisa saling meminjamkan charger.