Beda dengan mereka yang turun ke jalan demi memperjuangkan nasib pekerja, tapi justru sebagian di antara mereka malah belum pernah merasakan jadi pekerja.
---
Sekitar pukul 17.00, bus yang saya tunggu akhirnya datang juga. Terlambat 20 menit dari biasanya.
Dari dalam bus, saya bisa memantau dari smartphone tentang perkembangan situasi demo yang lokasinya secara fisik sebenarnya hanya berjarak beberapa kilometer saja.
Gila, halte bus transjakarta di Bundaran HI dibakar massa!
Menyedihkan. Demo ya demo, tapi nggak gitu amat dong gaes.
Entah siapa orang-orang yang sampai bertindak gila seperti itu. Apa benar mereka murni buruh atau pelajar, atau mahasiswa? Jelas tindakan ini melenceng dari tujuan penyampaian pendapat menolak UU Cipta Kerja.
Nggak cukup halte transjakarta, beberapa waktu kemudian muncul kabar jika massa pun mencoba merusak Stasiun MRT Bundaran HI. Untungnya saat itu pihak MRT telah menutup stasiun dan sigap memangkas operasional kereta.
Waduh, nggak bener banget ini. Dikiranya yang naik MRT tiap hari itu pengusaha, anggota DPR atau pejabat yang kalian caci maki belakangan ini ya?
Enggak dong gaes. Itu sama seperti transjakarta, MRT juga dipakai para pekerja dan pelajar. Dari karyawan berdasi hingga pekerja ber-helm proyek, dari yang bersepatu hingga yang pakai sandal jepit.