Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Sensasi Ngabuburit dan Berbuka Puasa di dalam Commuter Line

24 Mei 2018   14:11 Diperbarui: 24 Mei 2018   14:18 961
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana kepadatan KRL Commuter Line saat sore hari (foto: widikurniawan)

Lazimnya orang berpuasa di bulan Ramadan, kegiatan ngabuburit atau menunggu waktu berbuka biasanya dilakukan di tempat-tempat yang asyik. Sambil berburu takjil, atau sambil menikmati suasana di tempat yang cozy.

Namun, ternyata ada sebagian kalangan yang melakukan ngabuburit karena 'dipaksa' keadaan. Inilah yang terjadi pada kalangan komuter, para pekerja dan pengguna KRL Commuter Line Jabodetabek.

Jam kerja yang usai  sekitar pukul 16.00 atau lebih, membuat perjalanan pulang ke rumah tak jarang berbenturan dengan waktunya berbuka.

Mau tak mau, mereka harus ngabuburit sambil menikmati perjalanan pulang. Kondisi kereta yang padat penumpang tak menyurutkan semangat mereka. Penumpang yang duduk maupun yang berdiri, meskipun tak saling kenal dan tak saling bicara satu sama lain, tetapi terlihat punya harapan yang sama, yakni sesegera mungkin tiba di rumah bertemu keluarga.

Dengan jarak antar penumpang yang sempit dan saling pepet, sebagian penumpang mengisi waktu dengan mendengarkan musik atau pengajian melalui headset. Ada juga yang membaca ayat-ayat Al Quran melalui gadget mereka. Ada yang sibuk chatting atau hanya sekedar browsing. Meski banyak pula yang terkantuk-kantuk dan terlihat lelah setelah seharian beraktivitas.

Bedanya dengan kereta pagi, saat sore atau malam, semakin kereta berjalan ke arah luar Jakarta, kemungkinan besar jumlah penumpang di dalam kereta akan semakin berkurang karena sejumlah penumpang telah turun di stasiun tujuan masing-masing. Penumpang yang masih melanjutkan perjalanan dalam kereta pun bisa jadi bakal "terancam" melewati waktu berbuka puasa.

Lima menit sebelum waktu berbuka biasanya sejumlah penumpang terlihat gelisah. Ada yang melirik jam tangan, ada yang melihat jam di layar smartphone, ada pula yang tengak-tengok saling pandang.

Memang sebenarnya ada peraturan di dalam KRL Commuter Line yang melarang para penumpang untuk makan dan minum. Peraturan ini dibuat karena dikhawatirkan akan menimbulkan sampah dan aroma makanan yang mengganggu kenyamanan penumpang lainnya.

Nah, saat Ramadan, pihak KRL Commuter Line memberikan pengecualian khusus pada waktu berbuka puasa. Ketika tiba waktu berbuka, petugas atau announcer dalam kereta akan memberikan pengumuman melalui pengeras suara.

"Saat ini waktu berbuka puasa telah tiba, bagi penumpang diperbolehkan untuk makan dan minum selama waktu berbuka dan dimohon kerjasamanya untuk selalu menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan di dalam rangkaian KRL Commuter Line," demikian pengumuman yang dinanti saat berbuka tiba.

Wajah-wajah lega terpancar dari para penumpang. Seketika itu bak dikomando, seisi kereta tampak sibuk "krusak-krusek" mengeluarkan air minum bekal masing-masing. Usai membatalkan puasa dengan minum, biasanya beberapa penumpang sudah menyiapkan bekal takjil, seperti kurma, roti, gorengan, dan segera memakannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun