Sarirejo, Grobogan - Seiring dengan memasuki musim penghujan, SDN 2 Sarirejo di Kecamatan Ngaringan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, melakukan upaya pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) melalui kampanye edukasi menggunakan poster DBD yang dibuat oleh mahasiswa KKN UNNES yang ditempelkan di mading agar seluruh warga sekolah dapat membaca informasi yang ada di poster tersebut. Langkah ini dilakukan mengingat tingginya angka penyebaran DBD di salah satu Dusun yang ada di Desa Sarirejo.
DBD Menjadi Ancaman Serius di Musim Penghujan
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. DBD menjadi masalah kesehatan masyarakat yang sangat penting di Indonesia karena sering memicu wabah saat musim penghujan tiba.
Yang lebih mengkhawatirkan, penyakit ini masih menjadi salah satu isu kesehatan masyarakat di Indonesia dengan tingkat penyebaran tertinggi di antara negara-negara Asia Tenggara. Kondisi ini menuntut keseriusan semua pihak, termasuk institusi pendidikan seperti sekolah untuk turut berperan dalam upaya pencegahan DBD.
Strategi "3M Plus": Senjata Ampuh Melawan DBD
Poster pencegahan DBD dengan "3M Plus" digunakam untuk memutus siklus hidup nyamuk Aedes aegypti. Strategi ini terdiri dari tiga langkah utama:
1. MENGURAS
Kegiatan pembersihan menyeluruh pada tempat-tempat penampungan air seperti:
- Drum, kendi, toren air, dan sejenisnya
- Tempat yang sering dijadikan penampungan air seperti bak mandi dan ember air
2. MENUTUP
Menutup rapat-rapat semua tempat penampungan air untuk mencegah nyamuk bertelur dan berkembangbiak.
3. MENDAUR ULANG
Mengelola barang-barang bekas yang memiliki potensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk dengan cara mendaur ulang atau membuangnya dengan benar.
Program "PLUS": Langkah Ekstra untuk Perlindungan Maksimal
