Mohon tunggu...
Widia YuliantiPutri
Widia YuliantiPutri Mohon Tunggu... Pekerjaan : Pelajar/Mahasiswa (Universitas Siliwangi)

Halo semuanya Saya adalah seorang pelajar/mahasiswa dari Universitas Siliwangi dengan Program Studi Pendidikan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Fenomena FoMO di Media Sosial: Gen Z Harus Lebih Bijak dalam Mengikuti Tren

27 Agustus 2025   21:45 Diperbarui: 27 Agustus 2025   21:44 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fenomena Fear of Missing Out atau FoMO semakin ramai di kalangan Generasi Z, terutama pada pengguna aktif media sosial seperti Instagram, TikTok, YouTube, Facebook dan lain sebagainya. Dari sekian banyak platform, TikTok menjadi salah satu aplikasi yang paling berpengaruh sekaligus paling banyak digunakan anak muda saat ini.

FoMO merupakan perasaan cemas atau takut yang muncul ketika seseorang merasa tertinggal dari tren terbaru, dianggap ketinggalan zaman atau kurang gaul. Przybylsky, 2013 menjelaskan bahwa FoMO diartikan sebagai kecemasan dalam lingkungan sosial yang ditandai dengan ciri-ciri seperti ingin terus terhubung dengan apa yang dilakukan orang lain. Perasaan ini membuat individu terdorong untuk terus membuka media sosial secara berlebihan, ingin selalu mengetahui informasi terbaru, bahkan rela menghabiskan waktu berjam-jam untuk membuka media sosial.

Dampak Negatif FoMO

Fenomena ini kerap dianggap sepele, padahal memiliki dampak serius. Beberapa dampak dari adanya fenomena FoMO ini ialah dapat memicu stres, kecemasan sosial, menurunnya konsentrasi belajar, kesulitan tidur, hingga menurunnya produktivitas. Kebanyakan pelajar maupun mahasiswa yang terjebak dalam kebiasaan scrolling tanpa henti hanya karena takut ketinggalan tren. Hal ini mengakibatkan waktu istirahat, belajar, dan aktivitas produktif lainnya sering kali terabaikan.

Potensi Positif Media Sosial

Meskipun demikian, media sosial tidak sepenuhnya memiliki dampak negatif. Dengan kita memanfaatkan media sosial dengan tepat, tentu bisa menjadi sarana media yang positif bagi generasi muda. Media sosial dapat digunakan untuk mencari informasi dan pengetahuan baru, mengenalkan budaya dan keberagaman Indonesia, mempromosikan produk UMKM, berbagi konten edukasi, hingga mengembangkan kreativitas melalui sebuah karya yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

Peran Generasi Z

Sebagai generasi yang mendominasi pengguna media sosial, Gen Z memiliki peran penting dalam membangun media sosial yang lebih positif. Sikap yang baik dalam menggunakan media sosial menjadi kunci agar fenomena FoMO tidak menjebak, namun dapat mendorong generasi lainnya menjadi lebih produktif, dan berkualitas.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun