ABSTRAK
Membaca dan menulis puisi merupakan metode efektif untuk mengembangkan keterampilan berbahasa siswa sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi literatur untuk mengeksplorasi manfaat, tantangan, dan solusi keterampilan berbahasa dengan kegiatan membaca dan menulis puisi anak. Hasil kajian menunjukkan bahwa membaca puisi melatih pemahaman makna, intonasi, dan estetika bahasa, sementara menulis puisi meningkatkan ekspresi ide, emosi, dan keterampilan berpikir kritis. Tantangan seperti rendahnya minat siswa dan metode pembelajaran yang monoton dapat diatasi melalui strategi inovatif, seperti pemilihan tema relevan, penggunaan media interaktif, dan bimbingan bertahap. Pendekatan ini mendukung pengembangan bahasa siswa secara holistik sekaligus mendorong kreativitas mereka. Kata Kunci:Â Keterampilan Bahasa, Membaca, Menulis Puisi PENDAHULUANÂ
Bahasa memiliki peran penting dalam mendukung perkembangan intelektual, sosial, dan emosional. Sebagai bahasa pengantar di semua jenjang pendidikan, Bahasa Indonesia menjadi alat utama dalam proses pembelajaran. Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dasar, bahasa Indonesia memegang peranan yang penting. Pembelajaran Bahasa Indonesia penting bagi siswa karena melalui proses, di mana mereka dapat memahami dan menerapkan tata bahasa yang benar. Pendidikan Bahasa Indonesia mencakup dua komponen utama, yaitu bahasa dan sastra, yang melibatkan penguasaan empat keterampilan dasar, seperti menyimak, menulis, membaca, dan berbicara (Sitorus et al., 2023). Puisi adalah salah satu bentuk karya sastra yang memiliki keunikan, di mana beberapa kata dapat bebas tanpa batasan, sementara kata-kata lainnya dibatasi oleh rima, irama, serta susunan baris dan bait. Dalam puisi, terdapat dua jenis unsur, yaitu unsur intrinsik dan ekstrinsik. Saat menulis puisi, perlu memperhatikan berbagai unsur pendukung, seperti tema, emosi, nada, pesan, ekspresi, imajinasi, gaya bahasa, rima, serta tata tulis dan ejaan yang sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) (Dewi et al., 2021). Keterampilan menulis puisi dapat melatih anak dalam menyusun kata-kata secara efektif, memperhatikan struktur bahasa, dan mengekspresikan ide serta emosi melalui penggunaan gaya bahasa dan rima. Proses ini mendorong anak untuk memahami tata bahasa, meningkatkan kosa kata, dan mengasah kemampuan berpikir kritis. Sementara itu, membaca puisi dapat melibatkan kemampuan memahami makna tersurat maupun tersirat dalam setiap barisnya. Aktivitas ini membantu anak mengembangkan kemampuan membaca yang ekspresif, melatih intonasi, serta memperkaya wawasan tentang penggunaan bahasa yang estetis. Membaca puisi juga memungkinkan anak untuk memahami emosi dan pesan yang ingin disampaikan oleh penulis, sehingga melatih empati dan daya imajinasi mereka. Meskipun membaca dan menulis puisi memiliki potensi besar dalam meningkatkan keterampilan berbahasa anak, implementasinya dalam pembelajaran di tingkat pendidikan dasar masih menghadapi berbagai tantangan. Salah satu kendala utama adalah rendahnya minat siswa terhadap puisi sebagai bentuk karya sastra. Puisi sering dianggap sulit dipahami karena gaya bahasanya yang padat dan penuh makna simbolis. Hal ini membuat siswa cenderung merasa kesulitan dalam menafsirkan isi puisi maupun mengekspresikan ide mereka ke dalam bentuk puisi. Selain itu, keterbatasan metode pembelajaran yang inovatif di dalam kelas menjadi tantangan lain. Guru sering kali menggunakan pendekatan yang bersifat konvensional, seperti sekadar meminta siswa membaca atau menyalin puisi, tanpa memberikan ruang eksplorasi dan kreativitas. Pendekatan seperti ini dapat mengurangi daya tarik puisi sebagai media pembelajaran, sehingga siswa tidak sepenuhnya memahami manfaat membaca dan menulis puisi dalam pengembangan bahasa mereka. Tantangan-tantangan tersebut menunjukkan perlunya pendekatan yang lebih kreatif dan interaktif dalam pembelajaran keterampilan berbahasa melalui puisi. Pendekatan ini tidak hanya dapat mengatasi hambatan yang ada, tetapi juga membantu siswa menikmati proses belajar, sekaligus meningkatkan kemampuan berbahasa mereka secara holistik. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab tantangan tersebut dengan menggali strategi pembelajaran yang efektif dan relevan dalam membaca dan menulis puisi di tingkat pendidikan dasar.Â
METODE PENELITIANÂ
Metode penelitian ini memberikan gambaran mengenai keterampilan berbahasa melalui kegiatan membaca dan menulis puisi pada anak. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi literatur sebagai metode utama, dengan referensi yang diperoleh dari jurnal-jurnal yang diakses melalui Google Scholar. Selanjutnya, penulis merangkum dan mengekstrak inti pembahasan yang relevan dengan topik penelitian. Melalui pendekatan ini, diharapkan pembaca karya tulis ilmiah ini dapat tertarik pada isi dan materi yang disajikan (Putri et al., 2020). Metode penelitian dengan pendekatan studi literatur ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada pembaca mengenai berbagai hasil penelitian yang berkaitan dengan topik yang sedang diteliti. Selain itu, metode ini juga berfungsi untuk menghubungkan penelitian yang dilakukan dengan literatur yang sudah ada, sekaligus mengidentifikasi kekurangan dalam penelitian sebelumnya. Kajian literatur dimaksudkan untuk memahami temuan-temuan dari penelitian terdahulu, sehingga peneliti dapat merumuskan hipotesis serta menegaskan pentingnya penelitian yang akan dilakukan.Â
HASIL DAN PEMBAHASAN
* Membaca Puisi sebagai Sarana Pengembangan BahasaÂ
Proses pembelajaran membaca puisi di sekolah dasar sangat dipengaruhi oleh metode yang diterapkan, yang menjadi faktor utama dalam menentukan keberhasilan pembelajaran. Menurut Suryani (2020), guru dapat merumuskan tujuan pembelajaran yang dirancang untuk membangkitkan imajinasi siswa, mendorong kreativitas mereka dalam mengekspresikan diri, serta membantu memahami beragam ekspresi emosional yang terdapat dalam puisi. Selain itu, tujuan tersebut juga meliputi pengembangan kemampuan siswa dalam menganalisis dan mengevaluasi puisi secara kritis. Melalui pendekatan ini, pembelajaran membaca puisi tidak hanya difokuskan pada aspek literasi, tetapi juga mencakup interpretasi pesan yang disampaikan, penghayatan nilai-nilai sastra, serta pengalaman estetika yang mendalam. Selain itu, pemilihan puisi berdasarkan tema juga merupakan aspek penting dalam pembelajaran. Guru perlu memilih puisi dengan tema yang relevan dengan pengalaman dan pemahaman siswa, seperti tema tentang alam, persahabatan, keluarga, atau nilai-nilai moral yang dapat diterima sesuai lingkungan mereka. Tingkat kesulitan puisi juga perlu disesuaikan agar sesuai dengan kemampuan siswa (Sadikin et al., 2022). Menurut beberapa peneliti, pengalaman belajar siswa dalam pembelajaran membaca puisi dapat bervariasi, terutama dalam hal minat dan respons terhadap materi yang diberikan. Sebagian siswa menunjukkan minat yang tinggi terhadap pembelajaran ini, yang terlihat dari antusiasme mereka selama kegiatan berlangsung. Mereka cenderung aktif dalam diskusi kelompok, percaya diri saat tampil membaca puisi, dan menunjukkan ketertarikan mendalam terhadap penghayatan puisi. Pengalaman positif seperti ini dapat memperkaya pemahaman siswa tentang puisi sekaligus meningkatkan kemampuan mereka dalam mengapresiasi karya sastra. Namun, ada pula siswa yang kurang menyukai pembelajaran puisi, yang ditunjukkan melalui partisipasi yang rendah atau respons yang kurang antusias. Beberapa dari mereka mungkin menghadapi kesulitan dalam memahami puisi atau merasa tantangan dalam menafsirkan makna tersembunyi di dalamnya. Minat yang rendah ini dapat memengaruhi hasil belajar mereka, misalnya nilai yang kurang optimal atau keterbatasan dalam mengapresiasi puisi secara mendalam.
 * Menulis Puisi sebagai Sarana Pengembangan BahasaÂ
Menulis puisi merupakan salah satu bentuk keterampilan menulis yang diajarkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Kegiatan ini dapat mendorong siswa untuk berpikir kritis dan dianggap sangat penting dalam meningkatkan kemampuan menulis. Tetapi, siswa sering kali menghadapi berbagai kendala, seperti kesulitan menentukan judul, menyampaikan gagasan, memilih kata-kata yang tepat, dan menuangkan imajinasi mereka ke dalam karya tulis. Kendala-kendala tersebut sering kali membuat siswa kurang aktif dalam kegiatan menulis. Secara umum, menulis puisi adalah seni merangkai kata-kata hingga membentuk kesatuan yang bermakna dan memiliki nilai keindahan (Fadhilatin et al., 2023). Dalam proses pembelajaran, mengatasi kesulitan yang dihadapi siswa dalam menulis puisi sangatlah penting untuk meningkatkan minat dan keterampilan mereka. Salah satu cara yang efektif adalah dengan memberikan bimbingan dan latihan yang terstruktur, seperti pengenalan berbagai bentuk puisi, teknik pemilihan kata, serta eksplorasi tema dan emosi. Selain itu, menciptakan lingkungan yang mendukung, di mana siswa merasa nyaman untuk berekspresi dan berbagi karya mereka, juga dapat meningkatkan kepercayaan diri mereka. Diskusi kelompok dan umpan balik konstruktif dari teman sebaya maupun guru dapat membantu siswa untuk melihat puisi sebagai medium yang menyenangkan dan menantang, sehingga mereka lebih termotivasi untuk berlatih dan mengasah keterampilan menulis mereka. Dengan pendekatan yang tepat, menulis puisi tidak hanya akan menjadi sarana pengembangan bahasa, tetapi juga alat untuk mengekspresikan diri dan menggali potensi kreativitas siswa. Â
Tantangan dan Solusi
 a. Membaca Puisi sebagai Sarana Pengembangan BahasaÂ
- Tantangan: 1. Kurangnya Minat Siswa: Tidak semua siswa tertarik pada pembelajaran membaca puisi karena dianggap membosankan atau sulit dipahami, terutama jika tema atau gaya bahasa puisi kurang relevan dengan pengalaman mereka. 2. Kesulitan Menafsirkan Makna Puisi: Siswa sering kali menghadapi tantangan dalam memahami makna tersirat, simbolisme, dan struktur puisi, yang dapat menghambat penghayatan mereka terhadap karya sastra. 3. Metode Pembelajaran yang Kurang Interaktif: Pendekatan pembelajaran konvensional yang kurang melibatkan siswa secara aktif dapat mengurangi efektivitas pembelajaran.Â
- Solusi 1. Pemilihan Tema yang Relevan: Guru dapat memilih puisi dengan tema yang dekat dengan kehidupan siswa, seperti keluarga, alam, atau persahabatan, untuk meningkatkan keterlibatan emosional mereka. 2. Pendekatan Multisensori: Memanfaatkan berbagai media, seperti audio, video, atau pertunjukan puisi, dapat membantu siswa memahami puisi dengan cara yang lebih menarik dan interaktif. 3. Penggunaan Metode Kreatif: Guru dapat mengadakan diskusi kelompok, lomba membaca puisi, atau permainan terkait puisi untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Hal ini juga dapat meningkatkan minat dan partisipasi siswa.
 b. Menulis Puisi sebagai Sarana Pengembangan BahasaÂ
- Tantangan 1. Kesulitan dalam Menentukan Ide: Banyak siswa merasa kesulitan memulai puisi karena tidak tahu bagaimana menuangkan imajinasi mereka menjadi tulisan. 2. Keterbatasan Kosakata dan Teknik Penulisan: Siswa sering kesulitan memilih kata-kata yang tepat dan menggunakan teknik sastra seperti metafora atau personifikasi dalam puisi mereka. 3. Kurangnya Kepercayaan Diri: Rasa takut akan kritik atau penilaian negatif dapat membuat siswa enggan menulis dan berbagi karya mereka.Â
- Solusi 1. Bimbingan Langkah demi Langkah: Guru dapat memberikan panduan struktural, seperti kerangka menulis puisi berdasarkan tema, dan melatih siswa menggunakan kosakata yang relevan serta teknik sastra. 2. Pemberian Contoh dan Latihan Terarah: Guru dapat menunjukkan contoh puisi sederhana, mengadakan latihan menulis dengan panduan tema, atau membuat aktivitas berbasis pengalaman pribadi siswa. 3. Lingkungan Belajar yang Mendukung: Menciptakan suasana belajar yang aman dan mendukung, di mana siswa merasa nyaman berekspresi tanpa takut dihakimi, dapat meningkatkan kepercayaan diri mereka. Diskusi kelompok dan umpan balik positif dari guru atau teman sebaya juga bisa menjadi motivasi tambahan. Â
SIMPULANÂ
Pembelajaran membaca dan menulis puisi memegang peran penting dalam pengembangan bahasa siswa di tingkat pendidikan dasar. Membaca puisi membantu siswa memahami makna tersirat, melatih intonasi, dan mengembangkan empati serta daya imajinasi. Sementara itu, menulis puisi melatih kemampuan berpikir kritis, menyusun kata secara efektif, dan mengekspresikan ide serta emosi melalui gaya bahasa yang estetis. Namun, terdapat beberapa tantangan dalam implementasinya, seperti rendahnya minat siswa, kesulitan memahami makna atau mengekspresikan ide, keterbatasan kosakata, serta metode pembelajaran yang kurang kreatif. Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan pendekatan yang inovatif, seperti pemilihan tema yang relevan, penggunaan media multisensori, bimbingan menulis secara bertahap, dan penciptaan lingkungan belajar yang mendukung. Dengan strategi yang tepat, pembelajaran puisi tidak hanya meningkatkan keterampilan berbahasa siswa tetapi juga mengasah kreativitas dan memperkaya pengalaman estetika mereka terhadap karya sastra.
DAFTAR PUSTAKAÂ
Dewi, B. J. P. R., Karma, I. N., & Musaddat, S. (2022). Analisis Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas V SDN 43 Ampenan Tahun Ajaran 2021/2022. Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 6(4), 776--784. https://doi.org/10.29303/jipp.v6i4.340 Fadhilatin, S. N., Priyadi, A. T., & Madeten, S. S. (2023). Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Script untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi pada Siswa Kelas X. Journal on Teacher Education, 4(4), 45--54. Putri, M. A., Arifin, F., & Hadziq, A. (2020). Stimulasi Bahasa Anak Usia Dini Melalui Metode Bercerita. Jurnal Islamic Early Childhood Education, 1(1), 55--71. https://oldjournal.iainsurakarta.ac.id/index.php/abna/article/view/3264 Sadikin, H., Nugrahani, F., & Suwarto. (2022). Penerapan Metode Mind Mapping melalui Ketrampilan Menulis Puisi dalam Interaksi Belajar Mengajar di Kelas IV SD. Jurnal Pendidikan Dan Konseling, Vol. 4(5), Hlm. 79. https://core.ac.uk/download/pdf/322599509.pdf Sitorus, et al. (2023). Penggunaan Model PJBL Pada Pembelajaran Menulis Puisi Dengan Pemanfaatan Media Youtube Pada Peserta Didik Kelas X IPS-1 Semester II SMA Negeri 5 Palangka Raya Tahun Pembelajaran 2022/2023. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, Dan Budaya, 2(1), 155-- 170. https://doi.org/10.55606/mateandrau.v2i1.227 Suryani, N. (2020). Peningkatan Minat Dan Keterampilan Membaca Puisi Siswa Sd Menggunakan Media Audio Visual. Jurnal Education and Development, 8(4), 180--189. http://journal.ipts.ac.id/index.php/ED/article/view/2096%0Ahttp://journal.ipts. ac.id/index.php/ED/article/download/2096/1102 https://radarsemarang.jawapos.com/untukmu-guruku/723348875/kendala-menulis-puisicloter-jadi-solusi https://penerbitdeepublish.com/studi-literatur/ https://www.pustakaekspresi.com/read/202401060002/tantangan-dan-solusi-dalammeningkatkan-keterampilan-berbahasa-indonesia-di-era-pendidikanmodern.html
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI