Mohon tunggu...
Whydiantoro
Whydiantoro Mohon Tunggu... Industri rantai pasok menjadi fokus penulisan saya

saya sebagai Dosen Teknik Industri yang memiliki minat di otomotif, olah raga dan wisata.

Selanjutnya

Tutup

Bandung

Menelisik Rantai pasok Penerbangan di BIJB : Potensi, Tantangan, dan Masadepan Logistik Udara di Jawa Barat

16 Juni 2025   09:51 Diperbarui: 16 Juni 2025   09:51 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bandung. Sumber ilustrasi: via KOMPAS.com/Rio Kuswandi

Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau yang dikenal juga dengan nama Bandara Kertajati merupakan salah satu proyek strategis nasional yang dibangun untuk memperkuat konektivitas wilayah Jawa Barat dengan pusat-pusat ekonomi nasional maupun global. Terletak di Kabupaten Majalengka, BIJB dirancang sebagai gerbang udara utama kedua di Pulau Jawa setelah Bandara Soekarno-Hatta, dengan kapasitas penumpang hingga 29 juta orang per tahun pada tahap pengembangan penuh.

BIJB memainkan peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi kawasan Cirebon-Patimban-Kertajati (Rebana Metropolitan), yang tengah dikembangkan sebagai pusat industri, logistik, dan investasi baru di Jawa Barat. Keberadaan BIJB tidak hanya mempermudah mobilitas manusia, tetapi juga menjadi simpul penting dalam ekosistem logistik udara yang efisien, termasuk untuk pengangkutan barang, ekspor produk unggulan daerah, serta distribusi cepat kebutuhan industri manufaktur.

Dengan infrastruktur landasan pacu sepanjang 3.000 meter yang dapat melayani pesawat berbadan lebar, serta rencana pengembangan kawasan aerotropolis (Aerocity), BIJB disiapkan untuk menjadi pusat distribusi logistik udara yang terintegrasi, mendukung program nasional dalam pembangunan sistem logistik yang modern dan berdaya saing global.

Dalam ekosistem rantai pasok penerbangan di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), terdapat berbagai aktor utama yang berperan secara sinergis untuk memastikan kelancaran operasional, efisiensi logistik, dan keselamatan penerbangan. Setiap aktor memiliki peran spesifik dalam membentuk mata rantai yang saling terhubung dan tidak terpisahkan:

  1. Maskapai Penerbangan (Airlines): Maskapai merupakan pengguna utama layanan bandara yang menjalankan operasi angkutan penumpang maupun kargo. Mereka menjadi penghubung langsung antara kebutuhan pasar dan kapasitas layanan yang tersedia di bandara.

  1. Operator Bandara (Airport Operator): Sebagai pengelola infrastruktur utama bandara, operator seperti PT BIJB bertanggung jawab terhadap fasilitas terminal, apron, sistem navigasi, dan layanan umum. Mereka juga mengoordinasikan arus logistik dan aktivitas seluruh pihak di kawasan bandara.

  1. Ground Handling Services: Perusahaan ground handling bertugas menangani berbagai layanan di darat, seperti pemuatan dan pembongkaran bagasi serta kargo, pemanduan pesawat, pengisian air, dan penanganan penumpang berkebutuhan khusus. Mereka menjadi penghubung langsung antara maskapai, kargo, dan fasilitas bandara.

  1. Penyedia Bahan Bakar (Fuel Supplier): Aktor penting yang menjamin ketersediaan dan distribusi avtur secara tepat waktu dan aman. Tanpa rantai pasok bahan bakar yang handal, operasional penerbangan bisa terganggu.

  1. Penyedia Katering Pesawat (In-flight Catering):  Bertanggung jawab atas penyediaan makanan dan minuman di dalam pesawat, yang memerlukan sistem logistik bersuhu tertentu dan ketepatan waktu distribusi sebelum keberangkatan.

  2. Pihak Keamanan (Aviation Security): Menjamin keamanan di seluruh area bandara, termasuk pemeriksaan barang dan penumpang, pengawasan akses, serta koordinasi dengan aparat negara. Mereka juga bagian dari rantai pasok karena terlibat dalam pengendalian pergerakan logistik berisiko tinggi.

  3. Freight Forwarder dan Logistik Kargo: Pelaku ini mengatur pengiriman barang dari produsen hingga ke konsumen akhir, termasuk proses dokumentasi, pengurusan izin ekspor-impor, dan pelacakan barang. Mereka menjembatani pengusaha lokal dengan pasar global melalui jalur udara.

  4. Customs & Quarantine (Bea Cukai dan Karantina): Bertanggung jawab atas pemeriksaan dan perizinan keluar-masuk barang, termasuk hewan, tumbuhan, atau produk makanan. Keberadaan mereka sangat krusial dalam mata rantai ekspor-impor melalui udara.

  5. Penyedia Teknologi dan Digitalisasi Logistik: Termasuk platform digital yang memantau, mengelola, dan mengoptimalkan setiap tahap logistik. Mereka membantu memastikan transparansi, kecepatan, dan akurasi dalam proses rantai pasok.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bandung Selengkapnya
Lihat Bandung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun