Mohon tunggu...
Inovasi

Bagaimana Manusia Seharusnya Menyikapi Dunia

23 Februari 2017   13:05 Diperbarui: 23 Februari 2017   13:08 812
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Karena merasa apa yang dilakukannya salah, kemudian sang ayah memutuskan untuk mengganti posisinya : Sang ayah naik di atas keledai, kemudian si anak tersebut disuruh jalan.Diperjalanan mereka bertemu dengan seseorang lagi dan berkomentar, “Kok ada ya, ayah yang ga tau diri. Dia enak-enakan naik keledai, sedangkan anaknya disuruh jalan kaki.”

Dikomentari seperti itu kemudian ayahnya merasa emosi, kemudian, “Ya sudahlah kita sama-sama naik biar ga ada lagi yang berkemontar.”Eh ternyata, masih ada juga yang komentar “Kok ada ya, orang-orang yang ga punya rasa belas kasihan sama hewan. Keledai yang kurus seperti itu, masih dinaiki 2 orang (ayah dan anaknya) berikut dengan barang bawaan yang berat.”

Saking bingungnya mendengarkan komentar-komentar tersebut, kemudian ayahnya pasrah. Dan memutuskan ia dan anaknya berjalan bersama keledainya.Dalam perjalanan, ternyata pun masih ada juga seseorang yang berkomentar.“Kok ada ya, orang yang bodoh seperti itu. Tau ada keledai kok ga dimanfaatkan, malah repot-repot jalan kaki sambil nenteng barang.”

Jadi, ketika manusia hanya berorientasi pada penilaian sesama manusia, bukan penilaian dari Allah SWT. Maka tidak akan ada habisnya. Karena di dunia tidak ada kebenaran yang hakiki. Jadi, manusia seharusnya dalam menyikapi dunia : “Kita tidak mungkin anti dunia, karena kita hidup di dunia, tetapi jadikanlah dunia ini sebagai sawah ladangnya akhirat.”

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun