Mohon tunggu...
Abdul Muis Ashidiqi
Abdul Muis Ashidiqi Mohon Tunggu... Content Writer

Hobi rebahan, cita-cita jadi sultan, tapi masih suka jajan cilok di pinggir jalan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Ekologi Geografi Laut: Menyelami Peta Kehidupan di Samudra

8 September 2025   21:20 Diperbarui: 8 September 2025   19:36 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Laut (Sumber: Pexels / Egor Kamelev)

Pendahuluan

Laut bukan hanya hamparan air biru yang luas, melainkan sebuah "rumah raksasa" bagi jutaan makhluk hidup yang saling terhubung. Ilmu yang mempelajari hubungan antara makhluk hidup laut dengan lingkungan geografisnya disebut ekologi geografi laut. Bidang ini penting karena membantu kita memahami mengapa ada daerah laut yang kaya ikan, ada yang penuh terumbu karang, dan ada pula yang nyaris kosong dari kehidupan. Menurut Mongabay (2017), lebih dari 70% permukaan Bumi tertutup laut, sehingga memahami ekologi geografisnya berarti juga memahami "paru-paru" sekaligus "dapur" dunia.

Pembahasan

Ekologi geografi laut menyoroti bagaimana faktor-faktor fisik, kimia, dan biologis bekerja bersama dalam membentuk pola kehidupan di samudra. Beberapa aspek penting yang dapat diamati antara lain:

1. Zona Geografis Laut

Laut terbagi menjadi zona-zona berbeda berdasarkan kedalaman dan cahaya matahari yang masuk. Misalnya:

  • Zona epipelagik (0--200 m), disebut juga zona terang, kaya fitoplankton yang menjadi sumber makanan utama rantai ekosistem laut.
  • Zona bathipelagik (200--2000 m), mulai gelap, dihuni ikan dengan adaptasi khusus seperti mata besar atau tubuh bercahaya.
  • Zona abisal (lebih dari 2000 m), sangat gelap dan bertekanan tinggi, tetapi tetap ada kehidupan unik seperti ikan pengail dan sifonofora.

2. Pengaruh Geografi dan Iklim

Arus laut, suhu, dan letak geografis sangat menentukan distribusi makhluk laut. Contohnya arus di pantai Peru membawa nutrien dari dasar laut ke permukaan, menjadikan wilayah ini salah satu perairan paling produktif di dunia. Sebaliknya, laut tropis yang tenang cenderung miskin nutrien sehingga kurang kaya ikan, meski indah terumbu karangnya.

3. Interaksi Ekologis

Dalam ekologi geografi laut, setiap organisme terhubung. Fitoplankton menghasilkan oksigen dan menjadi makanan zooplankton, yang kemudian dimakan ikan kecil, lalu dimakan ikan besar, hingga akhirnya dimanfaatkan manusia. Jika salah satu rantai putus, ekosistem bisa terganggu. Data FAO (2022) menunjukkan bahwa lebih dari 3 miliar orang di dunia bergantung pada laut sebagai sumber protein utama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun