Beton merupakan salah satu bahan wajib yang memiliki peran penting dalam sebuah proyek .
Beton adalah produk dari campuran adukan antara air, semen, pasir dan kerikil dengan perbandingan takaran tertentu yang disesuaikan dengan fungsi dan tujuan pembuatan beton tersebut.
Kuat tidaknya sebuah bangunan,gedung,infrastruktur lainnya sangat bergantung pada kualitas dan takaran beton yang tepat.
Kekuatan dari Mutu Beton dapat mempengaruhi umur dan kekuatan suatu bangunan. Oleh karenanya, sangatlah penting menentukan takaran cor beton agar menghasilkan campuran adukan yang ideal dan aman sesuai dengan standar yang diijinkan SNI.
Beton cor yang akan digunakan harus dibuat dan ditakar  dengan campuran beton yang tepat. Tak sedikit proyek lebih banyak memilih dengan takaran secara manual. Salahsatu alasannya karena  proyek terlalu luas dan agar lebih terjangkau. Namun kendala yang dihadapi ketika dilapangan adalah tak semua tukang paham cara membuat campuran beton yang tepat.
Beton yang dibuat secara manual akan berkualitas jika pemilihan material campuran beton dan jumlah perbandingan takarannya tepat, serta  pengerjaannya yang tepat dan konsisten.
Di pasaran memang terdapat beton cor ready mix yang siap pakai tapi
karena kapasitas pengecoran yang digunakan jumlahnya banyak maka tak sedikit pihak kontraktor lebih memilih takaran cor beton secara manual manual.
Namun jika salah dalam menakarnya, maka beton yang dihasilkan kurang berkualitas, seperti mutu kekerasan beton di bawah standar. Â
Sehingga perlu membuat takaran cor beton manual yang sesuai dengan standar, agar produk beton yang dihasilkan  berkualitas.
Berikut ini adalah langkah langkah dan cara Menghitung Takaran Cor Beton Manual Sesuai SNI.
Sebelumnya harus dipahami komposisi atau takaran masing-masing material pembentuk beton (semen, pasir, kerikil, dan air) sesuai dengan kebutuhan mutu beton yang dikehendaki.
Beberapa tahapan yang bisa ikuti langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1.Tentukan terlebih dahulu kuat tekan beton yang akan digunakan sesuai fungsi dan kebutuhan.
2.Lihat tabel perbandingan berat masing-masing komposisi material pembentuk beton sesuai dengan kuat tekan beton yang dibutuhkan dengan menggunakan tabel  SNI.
3.Cari berat jenis masing-masing material pembentuk beton (semen, pasir, kerikil, dan air) yang akan digunakan.
4.konversikan berat masing-masing komposisi material pembentuk beton menjadi dalam bentuk volume.
Untuk lebih jelas. Sebagai contoh
Misal kita ingin membuat beton dengan kualiatas K-175.
Maka terlebih dahulu harus tahu perbandingan berat untuk beton K-175 (yang memiliki kuat tekan sebesar 250 kg/cm2) yang bisa dilihat di tabel SNI. Â komposisi masing-masing materialnya adalah:
(a) semen = 326 kg
(b) pasir = 760 kg
(c) kerikil = 1029 kg
(d) air = 215 liter
Namun Karena di lapangan, pada umumnya menggunakan perbandingan volume, bukan perbandingan berat.
Begitu juga tukang biasanya menggunakan benda seperti ember, gayung, dsb untuk dijadikan patokan perbandingannya.
Jadi untuk  pasir berapa ember,  semen berapa ember kerikil dst.
Sehingga perlu diketahui perbandingan volume masing-masing material pembentuk beton (semen, pasir, kerikil, dan air)
Berikut adalah langkah-langkah yang harus dilakukan.
1. Mencari tahu berat jenis masing-masing material yang digunakan.
Berapa berat jenis semen, pasir, kerikil dan air.
Berdasarkan data diketahui
Berat jenis semen = 1250 kg/m3
Berat jenis pasir = 1400 kg/m3
Berat jenis kerikil = 1350 kg/m3
Berat jenis air = 1000 kg/m3
2. Â mengkonversi masing-masing material tersebut menjadi volume.
RUMUS : Volume (V) adalah  Berat (W) Per Berat Jenis (BJ). Dlm bentuk matematis adalah V = W / BJ.
Dengan begitu kita dapat menghitung volume setiap material.
Volume semen = 326/1250 = 0.26 m3
Volume pasir = 760/1400 = 0.54 m3
Volume kerikil = 1029/1350 = 0.76 m3
Volume air = 215/1000 = 0.21 m3
3. Â Mengubah tabel perbandingan berat yang sesuai SNI menjadi tersebut menjadi tabel perbandingan volume.
Semen = 0.26/0.26 = 1
Pasir = 0.54/0.26 = 2
Kerikil = 0.76/0.26 = 3
Air = 0.21/0.26 = 0.8
dengan begitu, dapat diketahui  perbandingan volume untuk membuat Beton K-175 adalah:
Semen = 1 ember
Pasir = 2 ember
Kerikil = 3 ember
Air = 0.8 ember
Demikian  contoh perhitungan takaran cor beton manual untuk kualitas beton K-175.
Selanjutnya bisa dicari sendiri untuk mutu beton yang berbeda.
mulai dari mutu K-100, K-125, K-150, K-200, K-225, K-250, K-275, K-300, K-325, K-350, dll.
Semoga bermanfaat
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI