Mohon tunggu...
Anwar
Anwar Mohon Tunggu... Security - Seorang yang tidak akan pernah menyerah untuk terus menulis

Walau tak pandai menulis namun ingin tetap mencoba berkarya. http://www.catinfoku.blogspot.co.id

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ksatria

5 Oktober 2017   00:57 Diperbarui: 5 Oktober 2017   01:21 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Irsan tak pernah bercita-cita untuk menjadi seorang anggota Polisi. Sewaktu masih duduk di bangku SMA pun ia belum pernah kepikiran hendak melanjutkan belajarnya kemana. Ia hanya pergi dan pulang sekolah sesuai jadwal. Kalau soal disiplin, Irsan memang sangat disiplin. Mungkin karena ia putra seorang purnawirawan perwira tinggi TNI.

Suatu hari, sepulang dari sekolah, sepeda motor yang ia kendarai dicegat anggota polantas yang sedang mengadakan razia rutin. Karena ia belum memiliki SIM, terpaksa ia kena tilang. Iapun menyadari dan menerima kesalahannya. Lalu ia melanjutkan perjalanan menuju pulang ke rumahnya. Sesampainya di rumah, seperti biasa, ia langsung menukar pakaiannya, lalu solat duhur, makan dan istirahat.

"Kelak jika aku lulus SMA nanti, aku ingin jadi polisi" Pikirnya saat ia rebahan di tempat tidurnya.

Waktu terus berjalan. Hari berganti hari, bulan berganti bulan dan tahun berganti tahun. Tak terasa Irsan telah melewati ujian akhir nasional. Kebetulan ketika ia lulus SMA itu, ia melihat pengumuman penerimaan calon perwira polisi. Lalu segera Irsan mendafatrkan diri ke Akademi Kepolisian tersebut. Dan kini ia telah menjadi kadet dengan pangkat sersan mayor taruna.

Empat tahun sudah Irsan mengikuti pendidikan di Akademi Kepolisian. Dan kini ia telah dilantik menjadi seorang perwira polisi dengan pangkat Inspektur Polisi Dua. Perwira muda dengan postur tubuh yang tinggi dan atletis. Untuk pertama kalinya, ia bertugas di Satuan Bhayangkara Negara (Sat Sabhara) di salah satu kabupaten di Jawa Barat.

Sebagai Perwira Pertama di jajaran Kepolisian Republik Indonesia, Irsan sangat hormat kepada atasan dan mengayomi bawahannya. Ia begitu perhatian terhadap anak buah yang di pimpinnya. Ia sangat mencintai profesinya sebagai pengayom masyarakat.

Waktu terus berjalan dan karir Irsan pun semakin melejit. Ia ditugaskan oleh pimpinannya di pos baru sebagai Ka Urbin Ops pada Satuan Reserse . Ia semakin mengerti pada profesinya dan tugas berat yang diembannya. Namun sebagai  salah seorang personil Tribrata, ia semakin mencintai  tugas dan profesinya dan melaksanakannya dengan penuh rasa tanggung jawab.

Memulai karirnya sebagai Ka Urbin Ops, Ipda Irsan melakukan gebrakan-gebrakan. Ia banyak mendengar dari masyarakat dan melihat dari banyaknya Laporan Polisi yang masuk register, bahwa saat itu sering terjadi pencurian kendaraan bermotor, khususnya kendaraan bermotor roda dua. Dengan sigap, ia memimpin anak buahnya yang biasa bertugas di lapangan sebagai anggota Buru Sergap menuju daerah selatan untuk menciduk para pelaku curanmor. Hasilnya, 5 orang komplotan curanmor berhasil ditangkap beserta barang bukti berupa 13 unit kendaraan bermotor roda dua yang sebagian telah dipreteli onderdilnya, 7 buah obeng bergai jenis dan ukuran serta 4 buah kunci letter "T".

Kelima orang komplotan tersebut digiring ke markas Polisi dan segera diadakan pemeriksaan untuk pengembangan lebih lanjut. Dari hasil Berita Acara Pemeriksaan oleh Penyidik, ternyata kelima orang komplotan ini mempunyai beberapa jaringan di berbagai daerah. Tidak menunggu lama, Tim Buru Sergap segera melakukan pengejaran ke daerah-daerah yang dijadikan tempat persembunyian para komplotan curanmor tersebut.

Dilain waktu, Ipda Irsan melakukan pengejaran terhadap tersangka lain, pelaku pencurian dengan kekerasan. Seorang pelaku curas (pencurian dengan kekerasan) yang terkenal dengan nama si Jenggo, kerap melakukan kejahatannya disertai dengan kekerasan. Ia tak segan-segan untuk melukai korbannya dengan membacok menggunakan golok yang selalu dibawanya. 

Perbuatan si jenggo ini, bukan saja meresahkan masyarakat tapi juga sangat mengganggu pikiran sang perwira muda. Dengan berbekal Surat Tugas, Surat Perintah Penangkapan, dan lain-lain berangkatlah ia beserta anak buahnya yang tangkas dan sigap serta loyal terhadap atasan. Hari pertama pengintaian, si jenggo seolah mengetahui kalau ia sedang di intai. Tetapi sepandai-pandainya tupai melompat, akhirnya jatuh juga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun