Mohon tunggu...
wahyu wibowo
wahyu wibowo Mohon Tunggu... -

seseorang yang tengah belajar melukis dunia dengan kata

Selanjutnya

Tutup

Puisi

BERTAHANLAH...CINTA

28 Agustus 2010   16:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:38 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kutahu apa yang sedang terjadi padamu Ketika air matamu berderai mengalir jatuh Lirihmu sanggup tuk banyak bercerita Sebuah hati tengah menggenggam sebuah duka . Kuresapi apa yang sedang engkau rasakan Saat mentarimu meninggalkan pijarmu perlahan Tertatih letihmu mencoba tuk mencari Cahaya kecil yang sanggup tenangkan hati . Kumengerti apa yang sedang engkau hadapi Perpisahan selalu meninggalkan patahan di hati Keranda duka bergegas datang menghampiri Membawa nyanyian pilu tuk melukis hati . Kusadari apa yang sedang engkau butuhkan Sebuah pelukan yang mampu tuk redakan kegundahan Kisah baru yang datang menghapus semua kenangan Semua mimpi yang hadir bersama sepercik harapan . Bertahanlah… bertahanlah dengan semua kejujuran Biarpun perih membuat hatimu penuh dengan rintihan kepedihan Biarkan waktu lembut mengusap tuk menyembuhkan Membimbing hatimu temukan lagi kebahagiaan . Kuatkanlah… langkahmu melalui semua jalan sulit ini Sebuah cobaan yang kan membuatmu tegak menyapa matahari Ucapkan lantang pada dunia engkau tak akan pasrah menyerah Membiarkan hari harimu terkurung dalam rinai gelisah . Mendekatlah… janganlah menjauh dari semua kehangatan Bicaralah ketika hatimu membutuhkan semua bentuk ketegaran Berbagilah ketika langkahmu tak lagi temukan sebuah jalan Mengertilah ada sebuah hati yang kan menemanimu di sebuah persimpangan . Kemarilah… raihlah jemariku untuk engkau genggam Biarkanlah ceritaku membuat senyummu kembali terkembang Ijinkanlah hatiku sejenak hadir tuk setia menemani Karena disini…di dalam hati ini… hanya dirimulah yang paling berarti

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun