Didalam suatu aktivitas sehari-hari, penggunaan internet of things(iot) telah mulai diterapkan dalam aktivitas yang ada, bahkan iot ini sendiri dianggap sebagai suatu terobosan atau gelombang baru dalam teknologi dan ekonomi setelah internet[1]. Penerapan yang digunakan menggunakan teknologi IOT ini juga sudah sangat beragam, mulai dari untuk alat untuk rumah tangga, monitoring, dan lain sebagainya.
Fitur iot ini juga memungkinkan suatu alat untuk berkomunikasi dengan alat lainnya dan terkoneksikan dengan jaringan internet, yang nantinya akan diterapkan untuk aplikasi-aplikasi yang dibuat sesuai dengan kebutuhan, penggunaannya juga cukup mudah dikarenakan orang yang menggunakan hanya perlu mengontrol maupun memonitornya melalui platform yang ada, baik melalui smartphone maupun teknologi lainnya.
Walaupun iot merupakan suatu inovasi baru yang menunjang kegiatan sehari-hari saat ini, dan berkembang secara cepat, tidak bisa dihiraukan dampak-dampak yang ada kepada aspek sosial maupun aspek lainnya yang ditimbulkan dari munculnya teknologi iot ini.
Apa itu iot?
Internet of things merupakan suatu interkoneksi dari alat-alat yang bisa merasa, menggerakkan, dan juga berkomunikasi dengan alat lainnya maupun dengan lingkungan(misalnya smart things), selain itu juga memungkinkan untuk menyediakan informasi serta bergerak sesuai keadaan yang ada pada dunia nyata tanpa adanya campur tangan manusia secara langsung[2].
Didalam IOT terdapat beberapa komponen utama pembentuknya,yaitu[3]:
1.Identifikasi = alat diidentifikasikan secara unik.
2. Pendeteksi = berupa sensor yang mendeteksi dan mengumpulkan informasi.
3. Komunikasi = informasi yang didapatkan dikirimkan ke database untuk dianalisis.
4. Komputasi = Informasi tersebut di proses dan merespon dari keinginan pengguna.
5. Servis = merupakan suatu servis yang menyediakan beberapa fungsi lainnya.