Mohon tunggu...
Wenny Ira R
Wenny Ira R Mohon Tunggu... Penulis - Kybernan

Peneliti, Akademisi, Militansi Desa, Humanis, Berbudaya, Book Lover

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lelaki Lentera :Kelindan Perempuan, Kemiskinan, Cinta, dan Jodoh

6 April 2017   23:22 Diperbarui: 7 April 2017   07:00 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lelaki Lentera merupakan buku kumpulan cerpen yang ditulis oleh Erlinda Herawati Harahap, ibu dua anak yang berprofesi sebagai guru di salah satu  Sekolah Dasar Negeri di Kota Jambi. Erlinda aktif menulis cerpen di media lokal Jambi maupun nasional, maka kumpulan cerpen yang berhasil dibukukannya ini merupakan karya-karya yang telah tersebar di beberapa media tersebut sejak tahun 2004 hingga 2013. Kumpulan cerpen Erlinda ini diterbitkan secara indie melalui penerbit lokal Jambi yang juga anggota IKAPI, yaitu Salim Media Indonesia pada Februari 2017.

Cerpen-cerpen yang ditulis oleh Erlinda dalam buku ini bersetting kota Jambi dan sekitarnya. Meskipun ada sedikit unsur batak yang diselipkan dalam beberapa cerita, itu karena Erlinda merupakan perempuan yang terlahir dari suku Batak dan tinggal di Jambi.  Adapun, Lelaki Lentera yang diambil sebagai judul buku kumpulan cerpen ini merupakan salah satu cerpen Erlinda yang diterbitkan pada tahun 2007 oleh salah satu koran lokal di Jambi.

Cerpen-cerpen Erlinda kebanyakan bercerita tentang dunia perempuan sekitar pengorbanan perempuan, cinta, jodoh, penderitaan, kemiskinan, patah hati. Air Mata Sudah Kering , misalnya merupakan cerpen pembuka yang begitu menyanyat hati tentang perjuangan perempuan belia yang menjadi tulang punggung keluarganya sejak ayahnya meninggal, bekerja serabutan, uang kurang, hanya dipandang oleh ibunya sebatas memberi uang, dipecat dari kerjaannya kemudian menjadi pelacur dan disumpahi ibunya.

Tak cukup sampai di cerpen itu, cerpen yang berjudul Bendera-Bendera Pak KArno misalnya,  meskipun penokohannya lelaki tetapi menyangkut perjuangan dan harapan perempuan dibaliknya, Erlinda memotret sudut kemiskinan kota Jambi dari sosok pak Karno yang berjualan bendera merah putih jika musim 17 Agustus-an, kisah yang paling menyanyat hati dan menggugah ketika membaca akhir tragis pak Karno. Selainnya, ada 12 cerpen yang berkisah mengenai cinta, patah hati, perjodohan,  kehilangan, kemiskinan juga, termasuk Lelaki Lentera. 

Membaca cerpen-cerpen Erlinda seperti membaca karya Lan Fang, penuh bahasa puitis di beberapa cerpen, bahkan kadang Erlinda terlalu berbahasa ilmiah di cerpennya untuk memunculkan nama-nama pohon, sosok, peristiwa. Namun begitu, patut di apresiasi sebagai penulis perempuan Jambi yang mengangkat Jambi dan produktif.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun