Mohon tunggu...
weni gus santia
weni gus santia Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa teladan

Selanjutnya

Tutup

Financial

Ekonomi mikro syariah

6 Oktober 2025   07:43 Diperbarui: 6 Oktober 2025   07:43 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Mekanisme pasar Islam harus bebas dari unsur riba (bunga), gharar (ketidakpastian), dan maysir (judi atau spekulasi). Dalam praktiknya, setiap transaksi harus dilandasi oleh kerelaan kedua belah pihak (an taradhin minkum) sebagaimana disebutkan dalam QS. An-Nisa [4]: 29: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu."

Pemerintah (al-hisbah) juga memiliki peran penting dalam mengawasi pasar agar terhindar dari praktik curang, monopoli, dan ketidakadilan harga. Islam menolak campur tangan berlebihan dari negara dalam mekanisme pasar, tetapi membolehkan intervensi jika terjadi penyimpangan yang merugikan masyarakat. Dengan demikian, pasar dalam Islam bukan hanya tempat pertukaran barang dan jasa, tetapi juga sarana mewujudkan keadilan ekonomi dan kesejahteraan sosial.

Penutup

Kesimpulan

Ekonomi mikro syariah merupakan cabang ilmu ekonomi Islam yang berfokus pada analisis perilaku individu, rumah tangga, dan perusahaan dalam mengelola sumber daya yang terbatas untuk mencapai kemaslahatan (maslahah). Berbeda dengan ekonomi mikro konvensional yang berorientasi pada efisiensi dan keuntungan semata, ekonomi mikro syariah menekankan keseimbangan antara kepentingan duniawi dan ukhrawi. Dalam sistem ini, setiap aktivitas ekonomi --- baik konsumsi, produksi, maupun distribusi --- harus berlandaskan nilai-nilai moral Islam seperti keadilan ('adl), kejujuran (sidq), tanggung jawab sosial, dan larangan terhadap unsur-unsur yang merusak seperti riba, gharar, dan maysir.

Perilaku konsumen dalam ekonomi syariah diarahkan untuk mencapai keberkahan dan keseimbangan, bukan sekadar kepuasan material. Sementara itu, produsen memiliki tanggung jawab sosial dan spiritual dalam memastikan seluruh proses produksi berjalan sesuai dengan prinsip halal, adil, dan ramah lingkungan. Mekanisme pasar Islam pun berperan penting dalam menciptakan keadilan harga dan kesejahteraan masyarakat, di mana pemerintah melalui lembaga hisbah berfungsi mengawasi agar tidak terjadi kecurangan, monopoli, atau eksploitasi.

Dengan demikian, ekonomi mikro syariah tidak hanya menjadi instrumen untuk meningkatkan efisiensi ekonomi, tetapi juga sarana untuk mencapai tujuan akhir Islam, yaitu falah (kebahagiaan dunia dan akhirat). Sistem ini menempatkan nilai-nilai spiritual dan etika sebagai fondasi utama dalam setiap keputusan ekonomi, sehingga mampu mewujudkan keseimbangan antara kemakmuran materi dan keberkahan spiritual dalam kehidupan masyarakat.

Saran

Penerapan ekonomi mikro syariah memerlukan peran aktif dari berbagai pihak agar nilai-nilai Islam dapat terwujud dalam aktivitas ekonomi. Pemerintah diharapkan memperkuat regulasi dan pengawasan pasar berbasis syariah serta mendorong terbentuknya lembaga hisbah modern untuk mencegah praktik curang dan ketidakadilan ekonomi. Bagi pelaku usaha, prinsip kejujuran, amanah, dan tanggung jawab sosial harus menjadi dasar kegiatan produksi agar keuntungan yang diperoleh membawa keberkahan serta kemaslahatan bagi masyarakat.

Sementara itu, konsumen Muslim perlu menumbuhkan kesadaran untuk berperilaku konsumsi yang halal, sederhana, dan tidak berlebihan, sehingga mampu mendukung terciptanya keseimbangan dan keadilan ekonomi. Dunia pendidikan juga diharapkan terus mengembangkan riset dan kurikulum ekonomi syariah agar teori dan praktiknya dapat diterapkan secara efektif dalam kehidupan modern. Dengan penerapan nilai-nilai syariah oleh seluruh lapisan masyarakat, diharapkan terwujud sistem ekonomi yang adil, beretika, dan membawa kesejahteraan dunia serta akhirat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun