Mohon tunggu...
Weni Fitria
Weni Fitria Mohon Tunggu... Guru - Pendidik dan Pembelajar

Memperkaya pikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Belanja Aneka "Pabukoan"? Boleh-Boleh Saja, Asal Jangan Mubazir

2 Mei 2020   21:27 Diperbarui: 2 Mei 2020   21:29 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aneka ragam kuliner tradisional | Foto: Dok.Dinas Pariwisata Padang

Sebagian besar masyarakat di daerah saya yakni Sumatera Barat, cukup akrab dengan yang namanya pabukoan. Bahkan pada bulan suci Ramadan, tersedia lokasi tertentu menyerupai pasar rakyat tempat tersedianya berbagai macam menu pabukoan ini.

Bagi orang Sumbar (Minang) Pabukoan adalah istilah lain dari takjil.  Istilah takjil sendiri digunakan untuk menyebut makanan maupun minuman yang biasa disajikan untuk berbuka puasa. Meskipun sebetulnya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) makna takjil yang sebenarnya adalah mempercepat atau menyegerakan (waktu berbuka).

Terlepasa dari pemaknaan di atas, yang pasti makna pabukoan hampir sama dengan pemaknaan takjil tersebut. Yakni merujuk kepada berbagai jenis makanan dan minuman yang biasanya dihidangkan untuk berbuka puasa.

Saya masih ingat, dulunya di masa kecil saya,  pabukoan hadir dalam bentuk sajian berbagai makanan dan minuman manis. Misalnya berbagai jenis kolak, onde-onde, lapek  dan berbagai jenis minuman lainnya. Namun dalam perkembangannya saat ini,  sajian pabukoan terutama yang dijual di pasar pabukoan hadir dalam berbagai jenis makanan selain makanan manis. Bahkan makanan berat seperti aneka lauk, sambal dan gulai pun disediakan di pasar-pasar  pabukoan. 

Berbicara lebih jauh tentang pabukoan atau takjil tersebut, ada semacam fenomena yang saya lihat cukup menarik selama ini. Yakni munculnya fenomena berburu alias berbelanja berbagai jenis makanan untuk bulan suci Ramadan. Bahkan hal ini sepertinya sudah menjadi kebiasaan yang membudaya bagi sebagian besar orang yang tengah berpuasa.

Saya masih ingat setiap bulan Ramadan,  terutama sebelum Ramadan tahun 2020, tersedia begitu banyak pasar kaget tempat menjual berbagai jenis makanan dan minuman  untuk berbuka. Pasar itu ada yang disebut pasar Ramadan, ada juga yang disebut pasar pabukoan seperti yang ada di daerah saya.

Jika kita menengok jalanan pada sore hari ramai oleh orang-orang yang berbelanja (berburu) pabukoan di pasar-pasar kaget tersebut. paling  tidak berbelanja di warung-warung dekat tempat tinggal yang menyediakan aneka makanan dan minuman untuk berbuka.

Apalagi  menjelang waktu berbuka, kesibukan pasar kaget maupun warung-warung tersebut semakin terasa. Orang-orang bahkan rela berdesak-desakan untuk sekedar berbelanja berbagai jenis pabukoan tersebut. 

Menurut saya, fenomena tersebut sebetulnya ikut menyemarakkan suasana Ramadan. Dimana bulan Ramadan sesungguhnya memang berbeda dengan bulan-bulan lainnya. Begitu banyak tradisi yang mengiringinya.

Selain tentunya merupakan bulan melaksanakan ibadah puasa dan berbagai ibadah lainnya. Ada berbagai tradisi yang dilakukan pada bulan tersebut, salah satu adalah kebiasaan berbelanja berbagai jenis makanan dan minunuman berbuka tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun