Mohon tunggu...
Welga Febdi Risantino
Welga Febdi Risantino Mohon Tunggu... Tim Kreatif RCTI -

'Matikan TV mu Sehari' selalu saya serukan kepada banyak orang meskipun saat ini sedang menjalani karir sebagai Tim Kreatif RCTI. Alumnus S-1 di Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Brawijaya. Pernah menjadi Pemimpin Redaksi Kavling 10 Online Universitas Brawijaya.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Jagat Gonjang-Ganjing: Rubrik Penuh Pornografi di Jawa Pos

19 Juni 2014   04:14 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:11 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14031016211409875717

[caption id="attachment_329692" align="aligncenter" width="300" caption="Salah Satu Gambar di Rubrik Jagat Gonjang-Ganjing berjudul "][/caption]

Jawa Pos tidak lama ini membuat sebuah rubrik bernama ‘Jagat Gonjang-Ganjing’, sebuah rubrik berisi banyolan yang lewat fakta-fakta unik di berbagai belahan negara.

Tetapi sangat disayangkan, isi-isi yang dimuat di rubrik ini tak ubahnya konten pornografi bahkan menjurus jorok yang dicetak pada koran nasional ini.

Saya sebagai orang yang sudah menginjak usia dewasa memang tertawa-tawa saat membaca mengenai rubrik ini. Tapi apakah pantas jika tulisan seperti ini dibaca oleh anak-anak kita? Atau bahkan anak yang masih seumur jagung yang baru menyukai membaca surat kabar?


Penempatan rubrik di halaman pertama Jawa Pos memungkinkan banyak orang tertarik untuk membacanya. Cobalah lihat judul-judul yang disampaikan oleh rubrik ini:


Heboh Surat Palsu untuk Tes Miss V;
Pup Berantai Guncang Texas;
"Burung Besar” Akan Masuk Museum;
“Burung” Jadi Pendek, Tuntut Rumah Sakit;
Dua Hari Mr. P Masuk Pipa;
Sembelit Akibat Vibrator;
Asyiknya Bercinta dengan Hantu;
Kadal Menyelinap ke Penis;
Dihukum Lantaran Ikat Ayam ke Mr.P.;
Coba Setubuhi Mesin ATM;
Guru Putar Gambar Porno;


Melihat judulnya saja, sudah mengandung pornografi. Terselipnya sajian pornografi ‘komedi’ yang disediakan Jawa Pos sangat disesalkan bahkan mencederai koran yang katanya banyak menargetkan konsumen remaja ini.


Saya mengatakan Jawa Pos saat ini layak disebut ‘koran kuning’, karena salah satu cirinya yaitu menekankan pada unsur seks di dalamnya.


Bahkan Ajat Sudrajat mengatakan bahwa dalam Encarta Referency Library mengatakan bahwa pornografi adalah segala sesuatu baik itu berupa film, surat kabar tulisan, foto, dan lainnya, yang bisa menyebabkan atau menimbulkan hasrat seksual.


Diakui, Jawa Pos memiliki desain koran yang menarik serta penampilan karikatur yang bisa mengocok perut. Hal itu tidak diimbangi dengan pelajaran serta edukasi yang baik mengenai isi dari media yang disampaikan melalui rubrik gonjang-ganjing ini.


Muak melihat media nasional menggunakan judul ‘aneh’ untuk mampu menarik minat pembaca.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun