Mohon tunggu...
Welem Yeremia Ontrael
Welem Yeremia Ontrael Mohon Tunggu... Penulis

Mengasah Kewarasan Melalui Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Diary

Dari Niat Sementara, Malah Jadi Betah: Jogja Kok Gitu Sih?

2 Oktober 2025   20:08 Diperbarui: 2 Oktober 2025   20:08 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersama kawan-kawan YIPC (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Seperti yang penulis katakan diawal cerita mengenai Jogja, dimana kota ini memberi banyak pengalaman dan pembelajaran. Di Jogja penulis bertemu dengan berbagai komunitas, dimana setiap komunitas tersebut memberi banyak ilmu tentang kehidupan yang tidak pernah penulis dapatkan didalam ruang-ruang kelas perkuliahan yang formal. Setiap komunitas memberikan penulis kesempatan untuk berproses menumbuhkan rasa empati dan kemanusiaan kepada semua orang dari berbagai latar belakang kehidupan terutama mereka yang dipandang sebelah mata.

Penulis mengikuti kegiatan komunitas Cerita Damai (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Penulis mengikuti kegiatan komunitas Cerita Damai (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Selain dikomunitas penulis juga mendapatkan banyak pembelajaran hidup melalui teman dan sahabat yang berasal dari tradisi gereja dan agama yang berbeda. Sebagai seorang yang dilahirkan dan dibesarkan dalam keluarga Kristen Protestan, perjumpaan penulis dengan orang-orang dari  beragam agama yang berbeda bahkan tradisi gereja yang berbeda, membuat penulis melihat berbagai keberagaman dan perbedaan tersebut sebagai cahaya dan kebenaran dari Tuhan yang tak terbatas serta menyelimuti dunia ini. Penulis berharap dapat menuliskan pengalaman perjumpaan dengan berbagai macam orang-orang yang berbeda tersebut dalam tulisan-tulisan selanjutnya.

Berbagai pengalaman dan pembelajaran yang penulis peroleh selama di Jogja, baik itu melalui buku-buku yang telah dibaca, diskusi-diskusi komunitas serta kelas-kelas kuliah membuat penulis berfikir bahwa ilmu ini bukan hanya milik penulis sendiri. Penulis ingin membagikannya kepada semua orang. Itu berarti siapapun berhak memperoleh pengetahuan. Akhirnya penulis memutuskan untuk menuliskan setiap pengalaman dan pengetahuan tersebut, karena penulis yakin tulisan itu bersifat abadi. Penulis berharap dapat menuliskan setiap pengetahuan serta pengalaman yang telah diperoleh tersebut dengan bahasa yang sederhana dan mudah untuk dipahami serta dimengerti oleh semua orang.

Ini adalah tulisan pertama penulis diblog Kompasiana. Penulis berharap dapat menulis lebih banyak lagi hal-hal yang bermanfaat untuk pengetahuan dan dapat dinikmati oleh semua orang dari berbagai kalangan dengan menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah untuk dimengerti. Semoga siapapun yang membaca tulisan pertama ini, memberi penulis dukungan positif dan semangat untuk terus berbagi lebih banyak lagi pengetahuan serta pengalaman hidup melalui sebuah tulisan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun