Mohon tunggu...
Weka Bhagawan
Weka Bhagawan Mohon Tunggu... profesional -

Seorang biasa yang berprofesi sebagai apoteker. Sedang mendalami kimia bahan alam di Magister Ilmu Farmasi UNAIR. Tertarik pada dunia kesehatan dan sepak bola.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mahasiswa Rantau Berhak Hidup Sehat

4 Maret 2015   21:18 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:10 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1425455770432851986

[caption id="attachment_400870" align="aligncenter" width="600" caption="Ilustrasi"][/caption]

Mahasiswa sebagai generasi muda penerus bangsa seyogyanya harus memperhatikan kesehatan jasmani mereka. Hal yang cukup berpengaruh terhadap kesehatan jasmani adalah asupan makanan yang sehat, terutama makanan konsumsi sehari-hari.

Sebagian besar mahasiswa Indonesia merupakan mahasiswa yang berasal dari luar kota atau daerah universitas yang mereka tempati untuk menuntut ilmu. Terkait dengan konsumsi mahasiswa rantau tersebut perlu diperhatikan asupan gizi atau kandungan didalamnya. Memasak sendiri adalah salah satu alternatif untuk mengendalikan asupan gizi agar mahasiswa rantai senantiasa hidup dengan sehat.

Banyak keuntungan yang didapat bila mahasiswa rantau yang notabenenya kebanyakan tinggal di tempat kost atau kontrakan mau memasak sendiri. Selain terkait tuntutan harus mampu membagi uang saku untuk memenuhi hidup, memasak sendiri juaga memberikan keuntungan keleluasaan memilih bahan mentah sendiri yang higienis serta pengontrolan penggunaan MSG atau garam pada makanan.

Garam dan vetsin yang berlebihan dapat mengakibatkan dampak buruk bagi metabolisme tubuh. Efek yang ditimbulkan mulai dari pusing hingga nyeri di bagian otot. Tubuh seseorang memiliki batas aman untuk berkompromi dengan zat kimia makanan yang masuk dalam tubuh. Batas aman tubuh seseorang berbeda setiap individu dan setiap harinya. Oleh sebab itu penting untuk memperhatikan pola dan kualitas asupan makanan. Beri jeda waktu pada tubuh untuk menetralisisir kandungan zat berbahaya yang ada di dalam tubuh dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi, bervariasi, dan terbebas dari kandungan zat berbahaya.

Kemudian bagaimana dengan filosofi makanan yang murah dan enak di kalangan mahasiswa?. Tidak sedikit pedagang yang menawarkan makanan enak dengan harga murah kepada konsumen. Namun mahasiswa juga patut berhati-hati dan waspada dalam memilih makanan konsumsi sehari-hari.
Kalau dulu masih banyak pedagang yang mau berjualan dengan cara jujur, sehingga makan murah dan enak masih benar-benar aman untuk dikonsumsi, tetapi sekarang tidak sama lagi. Harga sembako yang mahal, persaingan antar pedagang yang begitu ketat, serta tuntutan ekonomi yang mencekik memunculkan banyak oknum pedagang nakal yang "meracuni" konsumennya dengan menjual makanan yang dicampur dengan zat kimia berbahaya.

Mengutip kata Bung Karno terkait pemuda, "Berikan aku seribu orang tua, niscaya akan
kucabut Semeru dari akarnya... Berikan aku satu pemuda, niscaya akan kuguncang dunia". Pertanyaan saya, apabila satu pemuda tersebut mempunyai kesehatan jasmani rendah, masih terguncangkankah dunia olehnya?

Tips sehat mahasiswa rantau

1. Jika mahasiswa tinggal di rumah kos ataupun kontrakan yang memiliki dapur, sebisa mungkin diusahakan agar dapat memask sendiri. Bisa dikoordinasikan dengan teman se-kost ataupun kontrakan terkait pembagian tugas dan peran.

2. Apabila di tempat kost tidak memiliki dapur untuk memasak atau keterbatasan waktu karena kesibukan akademis, disarankan menggunakan katering yang menyediakan paket masakan "rantangan". Tentu saja dengan pertimbangan higienitas dan kualitas makanan yang disediakan.

3. Imbangi dengan mengkonsumsi buah dan sayur-sayuran segar. Keduanya merupakan sumber antioksidan tinggi untuk menetralisir atau menangkal radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh (inti sel). Jika radikal bebas telah masuk ke dalm inti sel dan merusak susunan rantai DNA, maka akan berakibat terganggunya fungsi metabolisme dan kerusakan hormon.

4. Bila perlu konsumsi suplemen atau obat herbal untuk mendukung aktivitas dari tubuh.

Surabaya, 4 Maret 2015

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun