Mohon tunggu...
Achmad Suwefi
Achmad Suwefi Mohon Tunggu... Administrasi - pekerja swasta penggemar Liverpool, Timnas dan Argentina

You will never walk alone

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah Inspiratif, Catatan Sedih Seorang BJ Habibie

12 September 2019   10:01 Diperbarui: 12 September 2019   10:09 628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Prof Dr Ing BJ Habibie dalam sebuah momen / sumber foto dilansir dari bandungkita.co.id)

"Dik, dalam industri apapun kuncinya itu hanya satu QCD, Q itu Quality, Dik, anda harus buat segala sesuatunya berkualitas tinggi dan konsisten? C itu Cost, Dik, tekan harga serendah mungkin agar mampu bersaing dengan produsen sejenis? D itu Delivery, biasakan semua produksi dan outcome berkualitas tinggi dengan biaya paling efisien dan disampaikan tepat waktu!Itu saja!" Pak Habibie melanjutkan penjelasan tentang QCD sbb:

"Kalau saya upamakan, Q itu nilainya 1, C nilainya juga 1 lantas D nilainya 1 pula, jika dijumlah maka menjadi 3. Tapi cara kerja QCD tidak begitu Dik.............organisasi itu bekerja saling sinergi sehingga yang namanya QCD itu bisa menjadi 300 atau 3000 atau bahkan 30.000 sangat tergantung bagaimana anda semua mengerjakannya, bekerjanya harus pakai hati Dik"

Tentang perjalanan dan sang isteri tercinta

"Dik, saya ini memulai segala sesuatunya dari bawah, sampai saya ditunjuk menjadi Wakil Dirut perusahaan terkemuka di Jerman dan akhirnya menjadi Presiden RI, itu semua bukan kejadian tiba-tiba. Selama 48 tahun saya tidak pernah dipisahkan dengan Ainun, ibu Ainun istri saya. Ia ikuti kemana saja saya pergi dengan penuh kasih sayang dan rasa sabar.

Dik, kalian barangkali sudah biasa hidup terpisah dengan istri, you pergi dinas dan istri di rumah, tapi tidak dengan saya. Gini ya saya mau kasih informasi. Saya ini baru tahu bahwa ibu Ainun mengidap kanker hanya 3 hari sebelumnya, tak pernah ada tanda-tanda dan tak pernah ada keluhan keluar dari ibu"

Pak Habibie menghela nafas panjang dan tampak sekali ia sangat emosional serta mengalami luka hati yang mendalam seisi ruangan hening dan turut serta larut dalam emosi kepedihan pak Habibie, apalagi aku tanpa terasa air mata mulai menggenang. Dengan suara bergetar dan setengah terisak pak Habibie melanjutkan

"Dik, kalian tau .2 minggu setelah ditinggalkan ibu  suatu hari, saya pakai piyama tanpa alas kaki dan berjalan mondar-mandir di ruang keluarga sendirian sambil memanggil-manggil nama ibu......... Ainun......... Ainun ................. Ainun ..............saya mencari ibu di semua sudut rumah.

Renungan bagi kami Pekerja Pabrik

Bagi saya pribadi ada beberapa point yang dapat saya petik dalam kehidupan saya termasuk dalam bekerja di perusahaan manufaktur terkait prinsip QCD (Quality, Cost & Delivery) yang merupakan sebuah konsep menarik dan memang harus dikedepankan dalam kita bekerja, keterkaitan ketiganya memang tidak dapat dipisahkan, dalam era persaingan seperti sekarang kita dituntut untuk mampu menjaga kualitas produk yang kita dengan menggunakan sumber daya semaksimal mungkin tanpa menimbulkan masalah dalam proses produksi serta tepat waktu sehingga kita dapat melakukan delivery ke Customer sesuai dengan schedule yang sudah ditentukan.

Kesalahan yang terjadi dalam rangkaian proses tadi jelas dapat mengakibatkan kegagalan sehingga menimbulkan beban biaya yang besar "high cost failure" yang berakibat pada beban biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan tempat kita bekerja. Semua yang kita lakukan dalam perusahaan tempat kita bekerja harus didasari dengan keikhlasan dalam bekerja, bahwa kita bekerja dalam perusahaan ada amanat yang harus kita jalankan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan fungsi kerja kita.

Sehingga dapat memberikan manfaat yang besar untuk perusahaan dan kita sebagai karyawannya. Apa yang kita perjuangkan ditempat kerja selama ini, apapun posisi kita selalu mendapat dukungan dari orang terdekat kita, suami/isteri serta anak yang selalu setia menunggu dirumah serta melepas kita dengan senyuman penuh harap bahwa orang yang mereka cintai akan selalu berusaha yang terbaik untuk keluarga yang ditinggalkan dirumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun