Mohon tunggu...
Achmad Suwefi
Achmad Suwefi Mohon Tunggu... Administrasi - pekerja swasta penggemar Liverpool, Timnas dan Argentina

You will never walk alone

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

FIFA Raup 50 Miliar dari Sanksi Denda di Kualifikasi Piala Dunia 2018

1 Agustus 2017   14:11 Diperbarui: 1 Agustus 2017   22:10 3166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Panasnya laga Italia vs Albania di Renzo Barbera yang berujung sanksi FIFA (dailymail.co.uk)

Sepakbola bukan melulu menghadirkan laga seru nan memikat dari para 'aktor' lapangangan hijau namun sepakbola juga menyajikan aturan main yang harus diikuti semuanya.FIFA Selalu otoritas tertinggi sepakbola dunia pun juga memiliki aturan main yang harus diikuti oleh semua klub maupun asosiasi dalam menggelar sebuah laga.Jika aturan tersebut tidak dilakoni maka bersiaplah sanksi baik denda hingga larangan bertanding pun akan dijatuhkan.

Kita tahu tentang slogan 'FIFA Fair Play' yang selalu dibentangkan dalam bentuk spanduk yang dibawa oleh anak gawang ketika laga internasional akan digelar.Sebuah ajakan moral dari FIFA untuk para pelaku sepakbola memainkan laga dengan fair sesuai dengan aturan main yang telah dibuat FIFA.Sedangkan dalam bentuk turunannya,FIFA menurunkan beberapa artikel yang mengatur hal penting tentang berbagai larangan.

FIFA Disciplary Code (FDC) adalah muara dari aturan disiplin yang diterapkan FIFA ada artikel no. 65 dan 67 tentang larangan suporter melakukan invasi ataupun serangan ke lapangan juga tentang tingkah laku suporter terkait pandangan politik hingga rasisme.Juga ada artikel no. 52 tentang aturan main staff hingga tim jelang laga yang dikombinasikan dalam Regulasi FIFA soal keselamatan dan keamanan stadion tempat dilangsungkannya laga.

Dan dari rangkaian kualifikasi Piala Dunia 2018 Rusia diberbagai zona yakni UEFA, AFC, CONCACAF, OCF, CONMEBOL hingga OCEANIA, FIFA melalui komite disiplin menemukan berbagai pelanggaran baik yang dilakukan oleh pemain maupun juga timnas yang bertanding dibabak kualifikasi.Bermacam pelanggaran dilakukan yang kemudian diputuskan oleh Komite Disiplin dalam bentuk sanksi disiplin hingga dijatuhkannya denda kepada asosiasi tempat Timnas berlangsung.

Ulah suporter Yunani yang berujung sanksi FIFA (dailymail.co.uk)
Ulah suporter Yunani yang berujung sanksi FIFA (dailymail.co.uk)
Untuk mengetahui daftar lengkap keputusan Komite Disiplin per 27 Juli 2017 yang terdiri dari sekitar 300 laporan pelanggaran, bisa dinikmati dalam artikel dalam format .pdf ini.

Berikut rangkuman yang disarikan penulis terkait daftar rilis dari Komite Disiplin FIFA:
- FIFA total menjatuhkan denda sebesar 3,604,000 CHF atau setara dengan Rp. 49,53 Milyar (dengan kurs 1 CHF = Rp. 13,743)
- Dari total Rp. 50 Milyar jumlah untuk denda pemain mencapai 41,200 CHF sedangkan untuk asosiasi anggota FIFA yang mendapat sanksi 3,562,800 CHF
- Italia menjadi negara dengan denda terbesar plus sanksi tentunya yakni 100 ribu CHF atas insiden saat Italia menjamu Albania dikualifikasi Piala Dunia 2018 Rusia zona UEFA
- Yordani mendapat denda 90 ribu CHF akibat permasalahan dengan media dan marketing
- Yunani menjadi negare ketiga dengan denda terbesar 80 ribu saat Yunani menjamu Bosnia dibabak kualifikasi Piala Dunia 2018 Rusia zona UEFA
- sanksi denda terkecil sebesar 2 ribu CHF diterima Malta karena permasalahan alat Pyrotechnic dan terlambat menyerahkan list nama pemain
- Javad Nakouman  tercatat sebagai staff pelatih/pemain yang mendapat sanksi denda plus hukuman larangan bertanding terbesar yakni 25 ribu CHF dengan larangan di enam laga.

Laga kualifikasi Piala Dunia 2018 Rusia zona UEFA antara Italia vs Albania menghadirkan suasana panas yang berlanjut dengan dihentikannya pertandingan akibat ulah suporter yang melakukan pembaran dalam laga yang digelar di stadion Renzo Barbera (24 Maret 2017).Sedangkan Yunani mendapat denda akibat ulah suporternya melakukan nyanyian, mencemooh suporter lawan hingga melemparkan benda kedalam lapangan.

Yang paling jelas adalah bentangan spanduk dari suporter Yunani yang ditujukan kepada suporter Bosnia. Tulisan 'Noz,Zica, Srebrenica' yang berarti 'Knife, Wire, Srebrenica' terpampang jelas dari spanduk yang dibentangkan suporter Yunani.Spanduk yang tentunya mengingatkan pendukung Bosnia akan kejadian berdarah dinegara mereka dimana 8 ribu muslim Bisnia dibunuh secara keji di Srebrenica pada 1995.

Panasnya laga sepakbola memang menghadirkan suasana emosional yang 'luar biasa' baik bagi pemain, penonton hingga para pelatih yang ada dipinggir lapangan.Pendekatan dan kontrol emosi yang tidak tepat bisa mengakibatkan hal yang tidak mengenakkan yang puncaknya selain kekalahan Timnas juga sanksi yang akan dijatuhkan oleh FIFA selaku otoritas sepakbola dunia.

PSSI,selaku otoritas sepakbola Indonesia tentu sudah kenyang denda baik dari AFC maupun FIFA dari yang dilakukan oknum suporter maupun pemain yang melakukan pelanggaran sebagaimana terakhir dilakukan oleh Asnawi Mangku Alam yang mendapay kartu merah dilaga Timnas U22 kontra Malaysia serta didenda US$ 1,000 oleh AFC.

FIFA fair play
Sanksi Denda Siap Menanti

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun