Mohon tunggu...
Weedy Koshino
Weedy Koshino Mohon Tunggu... Lainnya - Weedy Koshino

Konnichiwa! Ibu 2 anak yang hidup di Jepang. Ingin membagi pengalaman selama hidup di Jepang. Penulis Buku Unbelievable Japan 1,2,3 dan Amazing Japan. Yoroshiku Onegaishimasu.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Tolong, Saya Masih Ingin Mudik ke Indonesia yang Damai!

2 Mei 2017   19:31 Diperbarui: 3 Mei 2017   13:22 2354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Saat jam istirahat, saya menyempatkan untuk membaca berita-berita online di Indonesia, lepas dari berita itu mungkin hoax atau apalah, setidaknya sedikit mengobat kerinduan membaca tulisan berkarakter alfabet :D 

Mungkin saking khusuknya melototon HP, teman kerja saya sampai menegur karena sama sekali saya tidak menyentuh minuman sedikit pun. Weedy san, nani miteruno? sedang lihat apa?

Saya jawab, oh ini lagi baca-baca berita tanah air, kangen sekali saya ingin mudik, kangen orang tua dan adik-adik ya di Indonesia. 

Weedy san jauh sih ya, kasihan, saya saja yang kampung nya di Hokkaido, kadang kalau lama tidak pulang kampung, haduh gak semangat hidup banget, padahal sudah punya suami dan anak ya..hahaha kata teman saya sambil dia terkekeh. 

Iya, mudik itu bener-bener bisa recharge tenaga ya, saya rencana mudik saat anak-anak libur sekolah. 

Sambil denger dia bercerita tentang tanah kelahirannya, saya menerawang membayangkan keadaan orang-orang di Indonesia saat ini. Panas. 

Berita tentang kerusuhan, saling memusuhi dan menghujat, caci maki, paling merasa benar, bahkan yang paling membuat khawatir adalah ingin merombah ideologi negara kesatuan republik Indonesia ini yang sudah nyata-nyata damai dan tentram. 

Saya heran, orang-orang di tanah air apakah sudah bosan dengan yang namanya DAMAI?

Saya suka bercanda dengan anak-anak, dulu ya Jepang kan pernah jahat loh sama Indonesia, pura-pura ingin membantu kemerdekaan Indonesia eehhh pas tahu di Palembang ada sumber minyak, langsung deh berusaha menguasai. 

Dibales sama papanya, iya maaf ya, waktu itu kepepet sih, Jepang kan 100% asupan bahan bakar itu impor dari luar, jadi pas ada masalah sama Amerika saat PD 2 itu lalu Amerika marah dan menyetop ekspor minyak ke Jepang, wahhh kelabakan deh kita, nah kebetulan gak sengaja nemu minyak di Sumatra..ya gitu deh...sambil senyam senyum gak enak karena dilihat oleh anak-anaknya dengan tatapan sebel. Hahahaha kalau sudah bercanda begitu, saya langsung netralisir, iyaaa tapi sekarang sudah damai, Jepang sudah kalah dan minta maaf dengan banyak beri kompensasi ikut membangun Indonesia sebagai balasan kejahatan perang dulu. 

Sekarang makanya kita harus bersyukur kalian di lahirkan di negara-negara yang sudah damai. Kebayang kalau masih dalam keadaan perang. Saling bunuh-bunuhan, tembak-tembakan, bom-boman, hidup pasti gak tenang, tempat tinggal pun bisa jadi nomaden, makanan, baju, sekolah mungkin saja akan susah di dapat, karena yang terpenting adalah menyelamatkan nyawa dulu. Alhamdulillah ya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun