Mohon tunggu...
Weedy Koshino
Weedy Koshino Mohon Tunggu... Lainnya - Weedy Koshino

Konnichiwa! Ibu 2 anak yang hidup di Jepang. Ingin membagi pengalaman selama hidup di Jepang. Penulis Buku Unbelievable Japan 1,2,3 dan Amazing Japan. Yoroshiku Onegaishimasu.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Plagiat Jangan Jadi Budaya

21 April 2014   02:34 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:25 3017
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13979964711314885220

Mencontek, menjiplak, memindahkan hasil karya orang lain tanpa mencantumkan sumber informasi darimana karya itu diambil memang sudah bisa kita artikan sebagai tindakan plagiat.

Beberapa bulan lalu Jepang pernah dihebohkan dengan kasus seorang ilmuwan wanita yang bernama Haruko Obokata yang diduga melakukan kecurangan dengan mengambil data karya orang lain untuk disertasinya. Terlihat bagaimana rakyat Jepang merasa terluka, terutama badan riset ilmiah yang menaungi Obokata ini bekerja pun merasa dibohongi dan dipermalukan. Dan sekarangpun, kadang saya lihat masih ada berita tentang kasus ini dimana masih terus dilakukan penyelidikan sampai akhirnya ada data dan bukti yang akurat kalau ternyata karya Obota ini adalah benar-benar hasil curi dari orang lain. Dan seandainya benar terjadi, saya hanya mampu berkata “shinjirarenai!” (dalam konteks ini bisa diartikan : keterluan!)

Ya, apabila benar terbukti kalau wanita muda belia ini melakukan plagiat untuk data penelitiannya itu, bisa dikatakan sangat teramat keterlaluan, karena karya ilmiahnya itu memang sangat berarti bagi dunia medis, bisa membantu orang banyak, karya yang bisa dipatenkan dan kemudian disebarkan kepada dunia. Tapi ternyata kalau terbukti kalau itu adalah hasil plagiat, itu menjadi suatu kasus yang tak terampunkan. Untuk lebih jelasnya kasus ini, coba ketik kata kunci Haruko Obokata, plagiarism pada Google Search, maka akan muncul berbagai artikel tentang kasus dugaan plagiat yang dilakukan oleh Obokata ini.

Plagiat dalam bidang akademik memang tidak bisa main-main, karena menyangkut kepentingan orang banyak, dimana hasil karyanya itu yang akan ditiru dan dipraktekkan, karya yang akan menjadi sumber informasi dan penunjang bagi karya-karya ilmiah yang lainnya. Sudah bisa terbayang murkanya seorang ilmuwan yang telah dicontek hasil karyanya, padahal penemuan itu bisa dikatakan melalui suatu perjuangan yang berat, susah payah bekerja melakukan riset dan percobaan, mungkin bukan hanya hitungan bulan saja tapi bertahun tahun. Hasil karya yang patut kita harga tapi bukan dengan cara plagiat!

Saya membaca di wikipedia dimana didalamnya ada kutipan dari Sebuah Pengantar Penulisan Ilmiah, Felicia Utorodewo dkk. yang menggolongkan hal-hal berikut sebagai tindakan plagiarisme :


1.  Mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri

2. Mengakui gagasan orang lain sebagai pemikiran sendiri

3. Mengakui temuan orang lain sebagai kepunyaan sendiri

4. Mengakui karya kelompok sebagai kepunyaan atau hasil sendiri

5. Menyajikan tulisan yang sama dalam kesempatan yang berbeda tanpa menyebutkan asal-usulnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun