Mohon tunggu...
Weedy Koshino
Weedy Koshino Mohon Tunggu... Lainnya - Weedy Koshino

Konnichiwa! Ibu 2 anak yang hidup di Jepang. Ingin membagi pengalaman selama hidup di Jepang. Penulis Buku Unbelievable Japan 1,2,3 dan Amazing Japan. Yoroshiku Onegaishimasu.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Lebaynya Guguk-guguk di Jepang

19 September 2014   14:39 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:15 3546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Toko kue buat guguk?? Ternyata udah ada!!Kata temen saya, ada loh itu doggy bakery tabehoudai (toko kue/roti buat anjing yang ALL YOU CAN EAT!) itu ga ngerti gimana prosedurnya, apakah ada batesan jam makan doggy nya hahaha ampun deh speechless.

Kenapa sih ya kok sampai lebay surebay gini orang Jepang dalam melihara anjing? Dari baju, mainan sampai makanan guguk pun gak mau kalah sama kita manusia. Jangankan saya sebagai orag asing, kadang suami juga suka geleng-geleng kepala lihat kelakuan warga sebangsanya yang menurut dia sudah berlebihan itu. Kenapa ya? Apakah ini salah satu dampak dari negara yang sudah maju dan canggih. Mungkin saja. Di Jepang sudah bukan rahasia lagi kalau pertumbuhan penduduknya itu digambarkan dengan segitiga terbalik, lho? Ya, makin kesini banyak generasi muda yang malas untuk menikah, apalagi mau punya anak. Kehidupan di Jepang yang sudah serba enak dan praktis membuat para single tidak ingin sacrifice single life nya hanya untuk diem di rumah dan mengurus anak saja.

Di Jepang sudah jadi hal yang biasa kalau orang yang menikah itu biasanya akan melepaskan karir dan mengabdikan dirinya untuk mengurus keluarga, mengasuh anak sampai besar. Nah baru deh bagi yang anak-anaknya sudah bisa ditinggal di rumah sendiri, maka sang ibu bisa kembali melanjutkan karirnya dengan tak lupa tetap menjalankan kodratnya untuk tetap mengurus keluarga, memasak, mencuci, dan kerja harian rumah tangga lainnya. Napa harus nunggu anak gede sih baru bisa kerja? Ya iyalah wong ndak ada pembantu kok, kenapa gak nitip daycare? Oh silahkan, tapi ya kita harus siap-siap rogoh kantong karena biaya perjamnya gak jauh beda dari harga kerja part time kita, yah bisa dikatakan jadi sami mawon, alias gak balik modal dong udah capek kerja tapi gak ada hasilnya.

Nah kaum muda yang sudah gak bisa lepas dari kehidupan `enak` nya itu akhirnya mengambil jalan pintas adalah dengan melihara si guguk ini untuk teman hidupnya, jadinya deh dimanja habis-habisan. Jadi lebay. Lalu selain para single, para manula, kakek nenek juga yang sering banget saya lihat mereka membawa para guguknya jalan-jalan di taman. Aneh ya? Kalo dipikir kan harusnya mereka istirahat, wong uda menghabiskan hampir separuh hidupnya ngurus keluarga dan anak, ehh anak udah pada kawin malah ngurus anjing lagi, karena menurut saya ngurus hewan peliharaan itu kayak kita punya bayi, harus dibersihkan kotorannya, kasih makan, ajak jalan-jalan, bawa ke hospital untuk vaksin, dsb. Pernah saya dengar teman saya yang orang tuanya punya banyak anjing di rumahnya, tau nggak alasannya mereka melihara guguk-guguk dirumah? Mayan cukup ngenes banget saya ngedengernya...yaitu agar tidak kesepian.

Di sini tidak adanya budaya dimana para kakek nenek yang ngurus cucu-cucunya saat orangtuanya sedang bekerja atau sekedar nginep main ke rumah kakek/neneknya dalam jangka waktu panjang. Karena biasanya anak yang sudah dewasa apalagi sudah kawin akan keluar dari rumah, hidup mandiri pisah dari orang tuanya. Dan kebanyakan orang muda akan lebih banyak tinggal daerah di kota daripada deket orang tuanya yang masih banyak tinggal di daerah pedesaan. Tentu saja kebanyakan dengan alasan pekerjaan dan kepraktisan.

Hmm kesepian? Coba yuk balik lagi ke alasan yang para single mau pada piara anjing daripada kawin dan punya anak, pada dasarnya ya itu sepi dan sendirian. Gak ada temen curhat buat diajak ngobrol. Daripada mlongo bengong mantengin tipi mending kan ada pet  yang bisa di elus, disayangin, di ajak jalan-jalan keluar, dsb. Sedih ya? Begitulah kehidupan di sini, apakah karena sudah terlalu mapan, canggih dan modern. Jadi banyak hal-hal yang menurut saya sangat aneh dan ajaib tapi justru bagi mereka sendiri adalah hal yang lumrah karena sudah banyak orang yang melakukannya dan dianggap normal dan sangat biasa.


1411086640272555274
1411086640272555274
Anak-anak yang gak mau pulang kalau sudah main di rumah teman

yang punya banyak kucing peliharaan (bdg)

Salam Hangat, wk

Baca juga yaa..

http://lifestyle.kompasiana.com/hobi/2014/01/19/hebohnya-anjing-anjing-di-jepang-628806.html

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun