Jember - Pada masa pandemi Covid-19 saat ini, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Jember kembali menggelar Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Back to Village III. Program ini dilatarbelakangi oleh kondisi masyarakat yang sangat terdampak oleh keadaan saat ini, baik dari segala sektor yang salah satunya adalah sektor perekonomian.
Semenjak ditetapkannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM Darurat) pada 3-20 Juli 2021 membuat ruang gerak masyarakat untuk beraktivitas menjadi sangat terbatas dengan alasan mencegah penularan. Terbatasnya ruang gerak tersebut akhirnya mengakibatkan pasar yang lesuh sehingga menurunnya permintaan. Tidak sedikit usaha yang mengalami kebangkrutan karena tidak bisa beradaptasi dengan keadaan yang akhirnya membuat masyarakat harus kehilangan sumber pendapatannya.
Ditemukan salah satu pelaku usaha bernama Ibu Tutik seorang pembuat olahan kue kering dan basah, produk Beliau yang paling sering di beli oleh masyarakat adalah kue bolu kering, namun setelah adanya PPKM usaha beliau menjadi sangat sepi. "Sebelum adanya PPKM pesanan kue masih lumayan ada. Biasanya dalam satu bulan bisa menerima empat sampai lima pesanan, namun semenjak adanya PPKM sama sekali tidak ada pesanan kue," ujar Ibu Tutik saat saya temui di kediaman Beliau di Desa Wringin Telu, Sabtu (14/08/2021).
Berdasarkan identifikasi permasalahan tersebut, saya (Ifan Rendi Aldianto) sebagai salah satu Mahasiswa Universitas Jember melalui Program Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak Covid-19 dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Back to Village III bertujuan untuk memberdayakan usaha Ibu Tutik dalam situasi pandemi untuk dapat menjalankan usahanya dari produksi hingga pemasaran. Dengan tematik tersebut program kerja yang saya tetapkan adalah Program Pemberdayaan Usaha Kue Bolu Kering Melalui Inovasi Packaging Produk dan Pemasaran Online.
Dalam program yang akan saya jalankan terdapat beberapa pelatihan. Pelatihan pertama dari program kerja ini yaitu pelatihan desain packaging yang unik dan menarik memberikan nilai tambah terhadap produk kue bolu keringnya dengan tujuan menarik minat dari konsumen, pelatihan pertama ini saya laksanakan pada tanggal 22 Agustus 2021 pukul 19.00 WIB di rumah Ibu Tutik, setelah mendapatkan pelatihan ini beliau menjadi paham pentingnya sebuah kemasan produk yang bisa mempengaruhi hasil penjualan.Â
Pelatihan kedua adalah pelatihan membuat logo usaha yang digunakan sebagai identitas produk kue bolu kering milik Ibu Tutik, pelatihan kedua dilaksanakan pada tanggal 29 Agustus 2021 pukul 13.00 WIB di rumah Ibu Tutik dengan menggunakan aplikasi editing gambar bernama "Inkscape" dan setelah menerima materi, sasaran saya arahkan untuk membuat desain logo sederharna untuk mengukur pemahamannya terhadap materi yang sudah disampaikan.Â
Pelatihan ketiga adalah optimalisasi penjualan melalui marketplace shopee, pelatihan ini dilaksanakan pada tanggal 5 September 2021 pukul 10.00 WIB di rumah Ibu Tutik dengan praktek langsung ke aplikasi shopee untuk pengelolaan penjualan seperti upload produk, memilih jasa pengiriman, menambah stok dan harga produk serta cara promosinya.Â
Pelatihan terakhir adalah membangun brand awarness melalui strategi digital marketing yang dilaksanakan pada tanggal 5 September 2021 pukul 13.00 WIB di rumah Ibu Tutik, pada pelatihan ini saya menjelaskan sedikit tips dan trik berjualan secara online dengan memanfaatkan brand awarness melalui logo yang sudah dibuat.Â
"Harapannya program ini bisa menjadi awal kebangkitan usaha saya dan bisa mengembalikan sumber pendapatan yang sempat sepi semenjak diterapkannya PPKM Darurat ini.Â
Semoga hasil dari Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Back to Village III ini bisa terus berjalan serta membawa dampak yang baik kedepannya bagi saya maupun keluarga serta saya ucapkan terima kasih banyak kepada Universitas Jember yang sudah mengirimkan mahasiswanya untuk melakukan kegiatan pengabdian seperti ini.Â
