Mohon tunggu...
Max Webe
Max Webe Mohon Tunggu... Penulis - yesterday afternoon writer, working for my country, a reader, any views of my kompasiana are personal

"There is so much weariness and disappointment in travel that people have to open up – in railway trains, over a fire, on the decks of steamers, and in the palm courts of hotels on a rainy day. They have to pass the time somehow, and they can pass it only with themselves. Like the characters in Chekhov they have no reserves – you learn the most intimate secrets. You get an impression of a world peopled by eccentrics, of odd professions, almost incredible stupidities, and, to balance them, amazing endurances." — Graham Greene, The Lawless Roads (1939)

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Imaji PDI Perjuangan Pilih Prabowo Subianto-Ganjar Pranowo

28 Maret 2023   04:36 Diperbarui: 28 Maret 2023   05:25 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Video vlog Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat bertemu Megawati(KOMPAS.com/tangkapan layar) 

Persaingan menjelang pemilu 2024 semakin memanas ketika Megawati Soekarnoputri, ketua Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), partai terbesar dalam koalisi yang berkuasa, dan Presiden Jokowi  bertemu pada 18 Maret di Istana Negara. Saat itu, Istana membahas kedaulatan pangan, kebijakan luar negeri, dan pemilu 2024. Spekulasi merebak bahwa PDI-P menyandingkan calon terdepan pemilu Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto, yang dapat menurunkan peluang pemilu putaran kedua.

Ganjar, Gubernur Jawa Tengah dan Prabowo, Menteri Pertahanan-Ketua Umum Partai Gerindra, disebut-sebut sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden setelah keduanya terlihat menemani Jokowi saat berkunjung ke Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. 

Meski kekuasaan pencalonan ada di tangan Megawati, Jokowi diyakini akan memberikan restu kepada calon penerus yang bertekad meneruskan warisan pemerintahannya, seperti pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur. Sementara tahap awal megaproyek ini diperkirakan akan selesai pada akhir 2024, yang sudah melewati akhir masa jabatan Jokowi, ibu kota Nusantara itu mungkin baru akan selesai dibangun dalam waktu 10-15 tahun. Jokowi melihat Ganjar dan Prabowo sebagai sosok yang dapat melanjutkan tonggak estafet proyek pembangunan tersebut sampai selesai.

Kedua nama itu juga sempat disebut-sebut saat Jokowi bertemu dengan Megawati di Istana Negara pekan lalu. Semua orang kini membahas tentang kemungkinan PDI-P akhirnya akan mengumumkan calonnya untuk pemilu yang akan datang. Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang juga hadir dalam pertemuan tersebut hanya membenarkan bahwa kedua tokoh tersebut bertemu sebagai kader partai dan membahas calon aliansi dan calon presiden dari PDI Perjuangan.

Namun, di tengah pembicaraan ini, ada beberapa perselisihan tentang siapa yang akan mencalonkan diri untuk jabatan tertinggi negara dan jabatan tertinggi kedua. Wakil ketua pelindung Gerindra, Hashim Djojohadikusumo, yang juga adik Prabowo, menyambut pengaturan politik tersebut dan mencatat bahwa Prabowo akan terus maju dengan pencalonannya sebagai presiden dan Ganjar akan bertindak sebagai pasangannya.

Di sisi lain, Hasto menegaskan kembali bahwa PDI-P, partai politik terbesar di Indonesia, akan mencalonkan salah satu kadernya sendiri sebagai calon presiden, sesuai instruksi Megawati. Apalagi, jika Prabowo dan Ganjar akhirnya bergandengan tangan, pemilihan presiden 2024 kemungkinan akan menjadi perlombaan dua kuda melawan mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan. Anies mendapat dukungan dari Partai NasDem dan partai oposisi, yakni Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), yang telah membentuk aliansi elektoral yang dikenal dengan Koalisi Perubahan. Perkembangan seperti itu akan secara efektif mengubah pemilihan menjadi kompetisi antara kubu yang didukung pemerintah versus kubu oposisi.

Pasangan Prabowo-Ganjar berpeluang besar untuk menang karena keduanya menarik pemilih dari segmen demografis dan geografis masyarakat yang berbeda.  

Apakah pasangan Prabowo-Ganjar akan terwujud atau tidak masih bisa diperdebatkan mengingat masing-masing partai saat ini masih berselisih. Pertama, Partai Gerindra sudah bergandengan tangan dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan tidak bisa mengambil keputusan sepihak. Wakil Ketua PKB Jazilul Fawaid dengan cepat menyatakan bahwa Prabowo dan Ketua PKB Muhaimin Iskandar masih dalam pembicaraan tentang nominasi aliansi. Sementara,  baik Gerindra maupun PDI-P tertarik untuk mencalonkan anggota mereka sendiri untuk jabatan tertinggi negara, tampaknya tidak mungkin keduanya akan mundur dari tuntutan mereka.

Setidaknya, pertemuan Presiden Jokowi dan Megawati mengisyaratkan bahwa PDI-P akan mengumumkan calonnya dalam beberapa bulan ke depan dan hal itu akan memberikan waktu lebih banyak bagi partai berkuasa untuk memperkenalkan calonnya kepada publik. Apalagi, langkah PDI-P  kemungkinan akan mempengaruhi konstelasi politik yang ada, plus jika partai tersebut memang memutuskan untuk mencalonkan dua tokoh dengan elektabilitas tertinggi selama ini.

Aliansi elektoral yang sudah terbentuk tidak akan terpaku. Ketua Dewan Pakar Partai Amanat Nasional (PAN) Dradjad Wibowo bahkan mengakui masih ada peluang partainya berpihak pada PDI-P, meski sudah tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) pimpinan Golkar. Namun, anggota aliansi lainnya, Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), juga masih menjajaki pilihan mereka.

Meski menunggu keputusan Megawati, ada kemungkinan PDI-P mencalonkan pasangan Ganjar dan Ketua DPR Puan Maharani menjadi calon presiden. Apalagi, orang-orang terdekat Megawati sangat mendukung  Ganjar sebagai calon presiden dan peluang Ganjar sangat besar. Namun, Megawati belum mengkomunikasikan pilihan tersebut kepada pihak lain.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun