Mohon tunggu...
Max Webe
Max Webe Mohon Tunggu... Penulis - yesterday afternoon writer, working for my country, a reader, any views of my kompasiana are personal

"There is so much weariness and disappointment in travel that people have to open up – in railway trains, over a fire, on the decks of steamers, and in the palm courts of hotels on a rainy day. They have to pass the time somehow, and they can pass it only with themselves. Like the characters in Chekhov they have no reserves – you learn the most intimate secrets. You get an impression of a world peopled by eccentrics, of odd professions, almost incredible stupidities, and, to balance them, amazing endurances." — Graham Greene, The Lawless Roads (1939)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ada Kekuatan Simbol Patung Naga di Yogyakarta International Airport

1 Januari 2022   08:20 Diperbarui: 1 Januari 2022   08:29 1287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Patung naga Jalur Sutra karya Tri Suharyanto yang ditempatkan di Yogyakarta International Airport (YIA). (Angkasa Pura 1/https://www.kompas.com)

Simbol keberadaan patung naga raksasa dipasang di Yogyakarta International Airport (YIA), Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bukan hanya tentang nilai kejutan; ia mengatakan sesuatu tentang semangat dan budaya. Bagian dari tujuan simbol adalah untuk menonjol dan diperhatikan.

Dalam buku Mitologi Jawa karya Herusatoto,B tahun 2011, naga merupakan makhluk mitologi yang hadir hampir diseluruh kebudayaan di dunia. Naga biasanya menjadi tokoh pendukung dalam dongeng mitos atau legenda. 

Dalam mitologi kebudayaan barat, khususnya Eropa, naga digambarkan sebagai kadal raksasa yang bersayap, berbeda dengan mitologi pada kebudayaan timur seperti Cina, yang menggambarkan naga sebagai ular raksasa dengan kumis dan memiliki empat kaki. 

Negara Indonesia pada dasarnya terdapat banyak kebudayaan yang mengenal naga, salah satunya kebudayaan Jawa. Suku bangsa Jawa sendiri dikenal sebagai salah satu suku bangsa di Indonesia yang memiliki tradisi kokoh yang masih bertahan sampai saat ini. 

Sepanjang sejarah, segala jenis pengaruh kebudayaan yang berasal dari luar selalu berkembang dan akhirnya membentuk wujud baru tanpa meninggalkan ciri khas kejawaannya yang tradisional. 

Pandangan masyarakat Jawa memiliki hubungandengan posisi naga dalam budaya Jawa itu sendiri.Masyarakat Jawa memandang naga sebagai makhluk yangmemiliki kekuatan tertentu, bahkan dapat berubah wujudmenjadi manusia. Seperti halnya dengan naga yangmuncul pada cerita pewayangan yaitu Sang HyangAnantaboga, atau biasa disebut Antaboga. 

Antaboga sendiri adalah seorang tokoh dewa dalam ceritapewayangan. Dia merupakan raja dari semua jenis ulardan naga. Dalam cerita Mahabharata sosok Antabogadisebut dengan Naga Sesa. Antaboga diangkat menjadidewa karena sifatnya yang bijaksana dan suka menolong.

Sebagaimana dicatat oleh Jafar Huda Cahyanto dalam tulisan bertajuk 'Tokoh Pewayangan Naga Sang Hyang Antaboga sebagai Inspirasi Penciptaan Karya Kriya Logam', Antaboga ialah tokoh dewa ular yang disegani. Hyang Antaboga adalah seorang Dewa yang bersemayam di bawah bumi lapis ketujuh dan beristana di Saptapratala.

Jadi, simbol patung naga raksasa  di Yogyakarta International Airport (YIA), Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akrab dengan kebudayaan Indonesia, tidak seperti anggapan politikus PKS tersebut. Bahkan, salah satu pusaka Pangeran Diponegoro, adalah Kanjeng Kiai Naga Siluman.

Baca: Dua Abad, Keris Naga Siluman Milik Diponegoro Itu Hilang

Diketahui, peradaban Jawa memang dipengaruhi peradaban Hindustan, Islam, dan China. Di sekitar kita, Antropolog Koentjaraningrat,  menyatakan definisi akulturasi dalam teori Culture Contact.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun