Pukul 07.08 pm, sebelum pulang ke kosan, saya sempatkan untuk menulis sekelumit cerita pendek ini. Hari Sabtu, tanggal 5 Oktober 2013, saya dan 5 orang teman bersama-sama menghadiri acara Festival Gerakan Indonesia Mengajar (FGIM) yang diadakan di Econvention hall, Ancol, Jakarta. Tepat pukul 6.00 am kami berangkat dari Bogor. Sampai di tempat pukul 09.50, kami langsung menuju meja registrasi, kemudian menukarkan bukti pendaftaran dengan name tag tanda peserta. Setelah selesai, kami duduk2 di loby hall sambil melepas lelah serta menunggu pintu masuk festival dibuka. Ditengah-tengah istirahat, tiba-tiba kami mendengar  kegaduhan dimeja registrasi panitia, para wartawan berlarian sambil menenteng kamera-kamera besar. kami pun beranjak mendekat karena penasaran pada apa yang sedang terjadi. Samar-samar juga terdengar ada yang menyebut nama Bapak Anies Baswedan, Founder Indonesia Mengajar. Ah, bernarkah ada bapak Anies Baswedan??? tiba-tiba hatiku berdebar keras, entahlah, mendengar nama Bapak Anies disebut, rasa bangga itu menyeruak begitu saja. Aku harus bisa bertemu, atau sekedar menyapa bapaknya. Kami pun berlari berebut dengan para pengunjung FGIM yang lain untuk bisa menyapa dan berfoto bersama. Dan inilah fotonyaaa, taraaa... :) Bapak Anies Baswedan adalah salah seorang pahlawan pendidikan masa kini. Terlepas dari semua kegilaan gaya hidup para pejabat yang sedang bergelut dengan korupsi dan kemulyaan dirinya sendiri, bapak Anies telah berhasil mengajak para pemuda Indonesia untuk membuka mata dan peduli pada sesama. Beliau telah berjuang keras membangkitkan semangat  semua anak bangsa untuk meraih pendidikan dan berkarya dengan sebaik-baiknya. Dan tentunya semua itu untuk Indonesia. Dan entah kenapa, rasa bangga itu selalu muncul setiap melihat dan membaca kisah-kisah mereka yang telah, sedang, dan ingin selalu berusaha membantu membangun dan melancarkan akses pendidikan di negeri ini. Indonesia membutuhkan pemuda dan pemudi yang tangguh dan tahan banting untuk mewujudkan mimpi. :) Dan disini, saya bersyukur telah dianugerahi orang-orang yang peduli terhadap negeri. Saya mungkin bukan siapa-siapa, dibanding mereka yang telah berbuat banyak untuk kemajuan Indonesia. Tapi saya selalu berharap suatu saat nanti saya bisa bermanfaat seperti mereka. Seperti Bapak Pendidikan masa kini kita, Bapak Anies Baswedan. Semoga kita bisa meneladani semangatnya.
Dan untuk semua orang yang telah memberikan kepeduliannya terhadap negeri ini. Saya selalu berdoa, semoga Allah selalu memberkahi setiap langkah mereka, memudahkan urusannya, melancarkan semua niat baiknya, meringankan hatinya, serta menjauhkan mereka dari segala fitnah dunia. Aamiin. ≡Tunggu aku 2 tahun lagi, Indonesiaku≡