Mohon tunggu...
Sri tanjung widiningrum
Sri tanjung widiningrum Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam

semangatlah, ada mimpi yang harus kamu raih.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Berawal dari Harapan ke Baitullah Menjadi Kenyataan

10 Desember 2020   10:13 Diperbarui: 17 Desember 2020   09:06 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Ini tentang mimpi kecil yang tumbuh menjadi besar. Sebuah angan-angan yang awalnya belum tentu bisa menjadi nyata. Semua hanya tentang mimpi, yang tak tau akan terwujud atau tidak. Tapi aku yakin semua impian itu nantinya akan menjadi kenyatan. Banyak rencana, banyak keinginan untuk melangkahkan kaki ini diberbagai tempat indah. Dimana kaki melangkah disitulah ada arah hidup. Belajar dari perjalanan, pengalaman yang didapat dari tempat itu.

Awalnya mimpi ini kutulis dikertas ketika ada seminar-seminar sekolah, yang mengharuskan siswa-siswanya untuk menuliskan harapan ataupun cita-citanya. Jadi aku menulisnya dikertas dengan harapan mimpi ini bisa terwujud. Mimpiku adalah bisa membawa orangtua ketanah suci untuk umroh. 

Saat itu aku duduk di bangku SMP kelas 1 tepatnya. Aku bahkan tidak yakin akankah aku bisa atau aku hanya mimpi saja. Setiap ada seminar aku selalu menuliskan itu. Aku yang saat itu belum bekerja, yang uang jajannya masih dikasih orangtua berani bermimpi seperti itu. Lebih tepatnya sampai kuliah semester 2 aku menulis sebuah harapan itu.

Tak hanya menuliskan harapan itu dalam kertas, namun aku juga berdo’a pada Allah, agar Allah membantuku untuk mewujudkan keinginan itu. Perjalanannya kumulai pada tahun 2018. Allah kasih rezeki melalui instagramku. Yang awalnya aku membuat konten isntagram iseng aja, karena habis lulus SMA aku gak ada kegiatan. 

Dan ternyata akun instagramku bisa menjadi besar, followers terus bertambah, bahkan tidak ada pikiran akan jadi seperti ini. Setelah kurang lebih 1 tahun aku merintis akun Instagram dari 0 followers, kini followersnya cukup untuk membuka endorse atau bisa digunakan untuk jasa iklan olshop-olshop dan sebagainya. 

Sejak saat itulah aku merasa bahwa perjuanganku dimulai, dari aku yang menuntut diriku untuk mandiri, dan harus bisa membantu keuangan keluargaku. Karena tak lagi ada tulang punggung dalam keluargaku. 

Ayahku meninggal sejak aku duduk dibangku SMA kelas 2 (2016), jadi aku menegaskan pada diriku kalau pengen apa-apa usaha, jangan terus-terusan minta pada orangtua, kalau bisa memberi jangan minta lagi. Sejak saat itu aku bisa membeli apa yang  sudah lama aku inginkan, kalau mau jalan-jalan kemanapun harus bisa pakai uang sendiri. Dan harus bisa buat keluarga senang, meskipun dengan cara sederhana. Itu yang saya tanamkan hingga sekarang ini.

Tentang impianku tepat pada akhir tahun 2019 saat aku kuliah semester 3 aku bersama ibuku dan 2 saudaraku akhirnya bisa berangkat  ke Baitullah, yang awalnya hanya 2 orang tapi Allah memberikan rezeki lebih, hingga akhirnya bisa berangkat 4 orang.  Aku mencari keberangkatan akhir tahun, agar tahun baru masih di Arab.

Namun ternyata adanya keberangkatan di pertengahan bulan, sempat khawatir karena tanggal pertengahan aku masih ada ujian semester, tapi ternyata Allah mempermudahkan semuanya, pada saat itu semua ujian sudah dilaksanakan diawal bulan, hanya ada beberapa saja yang belum dikumpulkan, jadi bisa tenang beribadah karena tugas ujian sudah dikerjakan tinggal mengumpulkan saja.

Kunci keberhasilan dan diberikan kemudahan adalah usaha, sholawat, doa. Aku pernah mendengarkan kata-kata dari Wirda Mansur bahwa apa yang diinginkan sholawati saja dulu. Kata Yusuf Mansur dalam Youtubenya salah satu manfaat dari rajin membaca sholawat adalah diberi kelancaran rezeki oleh Allah swt. Bahkan Yusuf menegaskan, jika kita menginginkan suatu barang, namun tak bisa membelinya, belinya dengan sholawat. 

Beliau berkata bahwa Kalau ada tanah kosong, gimana caranya biar kebangun, masuk saja, injek, bacain sholawat, insya Allah ada saja rezeki buat jadi bangunan. Beli pakai shalawat, beli pakai duit enggak akan kekejar.  Jadi sejak dulu jika aku menginginkan sesuatu dan aku belum mempunyai uang untuk mewujudkannya, maka aku sholawati dulu fotonya. Memang tidak instan ada yang membutuhkan waktu berbulan-bulan, bahkan beberapa tahun kemudian baru terwujud. Satu persatu keinginanku terwujud karena sholawat, dan Allah membantu mewujudkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun