Mohon tunggu...
Kurniawan TR
Kurniawan TR Mohon Tunggu... Buruh - Tukang Santai

Memajukan bangsa memerlukan penegakan kebenaran dan keadilan....

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Yth Para Pemerhati Pendidikan (Sekali Lagi Terkait Full Day School)

11 Agustus 2017   09:39 Diperbarui: 11 Agustus 2017   10:02 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sugeng Sutanto (Fotokita.net)

Yth Para Pemerhati Pendidikan Anak,

Terkait dengan pro dan kontra masalah Full Day School (FDS), maka ijinkan saya untuk menjelaskan Keuntungan dan Kerugian Full day school  berdasarkan sudut pandang saya Pribadi selaku orang tua .............

Keuntungan :

1. Waktu belajar anak di sekolah akan bertambah sehingga anak diharapkan akan menjadi lebih pintar dibandingkan waktu sekolah normatif. Adanya penambahan pelajaran pekerti, agama, atau kurikuler diharapkan pengetahuan anak menjadi lengkap tidak hanya pengetahuan umum tetapi juga pengetahuan lainnya.

2. Orang Tua lebih tenang bekerja (bagi yang kedua-duanya Pekerja), karena hingga sore (jam 15.00 atau 16.00) akan mendapatkan pengawasan dari sekolah. Sehingga orang tua tidak perlu menggunakan pihak lain untuk mengawasi anak setelah pulang sekolah seperti sebelumnya (bagi yang pulang sekolah normatif jam 12.00 atau jam 13.00)

3. Hari sabtu akan libur sehingga hari berkumpul bersama keluarga akan bertambah. Waktu bersama keluarga yang bertambah akan membuat hubungan orang tua dan anak akan lebih baik.

Kerugian :

1. Waktu belajar total lebih dari 50 jam seminggu atau 10 jam belajar, 8 jam di sekolah ditambah 2 jam PR, Tugas dan Les. Waktu belajar ini tampaknya tidak sehat bagi anak, karena orang dewasa sendiri bekerja sesuai aturan adalah 40 jam seminggu.

2. Pendidikan hanya berpusat kepada sekolah sehingga pendidikan luar sekolah akan sangat kurang. Jika pendidikan hanya dari satu pihak maka kemampuan berpikir kritis dan kreatif anak akan berkurang karena tidak mendapat sudut pandang dari pihak lain. Kegiatan luar sekolah seperti : Belajar Kelompok, membantu usaha orang tua (meningkatkan jiwa wirausaha), bermain dengan tetangga seperti main bola atau layang layang dan kegiatan out door lainnya akan berkurang.

3. Tren Pendidikan Dunia saat ini adalah berbanding terbalik dengan Full Day School dimana Pendidikan di Negara Negara dengan berpendidikan tinggi justru mengurangi waktu belajar di sekolah agar anak berkesempatan beraktifitas/belajar di luar sekolah seperti dijelaskan di atas. Selain itu FDS belum menjamin anak menjadi lebih pintar karena faktanya untuk UN Jawa Timur 2017 hanya 2 dari 10 SMU yang menerapkan FDS ............ Itupun Sekolah Katolik bukan Sekolah Terpadu lainnya....

Berdasarkan hal tersebut diatas saya pribadi walaupun akan diringankan beban pengawasan anak jika menerapkan FDS, tetapi lebih mendukung Jam Sekolah normatif bahkan kalau memungkinkan untuk Sekolah Dasar hari sabtu libur agar waktu bersama keluarga bertambah. Karena saya pribadi tidak ingin agar anak belajar melebihi waktu saya bekerja karena itu pasti sangat menguras tenaga serta pikiran anak. Penambahan pendidikan pekerti dll tidak harus menambah jam sekolah anak, kualitas pendidikan lebih diutamakan dibandingkan kuantitas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun