Setiap jamaah umroh maupun haji yang pertama kali menjejakkan kaki di Kota Madinah selalu membawa kesan mendalam. Madinah bukan kota biasa, ia adalah kota suci kedua setelah Makkah, tempat hijrahnya Rasulullah , pusat peradaban Islam pertama, sekaligus lokasi Masjid Nabawi berdiri. Saat sampai di Madinah, hati seakan berbisik lirih: "Aku datang ya Rasulullah..."
1. Madinah, Kota yang Diberkahi
Madinah adalah kota yang dimuliakan Allah . Rasulullah mendoakan keberkahan bagi kota ini sebagaimana doa Nabi Ibrahim untuk Makkah.
Rasulullah bersabda:
"Ya Allah, berikanlah keberkahan kepada kami pada kota kami ini, berikanlah keberkahan pada sha' kita dan mud kita (takarannya), dan berikanlah keberkahan pada setiap takaran kami. Ya Allah, berikanlah keberkahan kepada kami dalam kota kami ini, dan berikanlah keberkahan dua kali lipat dibanding keberkahan yang Engkau berikan kepada kota Ibrahim (Makkah)." (HR. Bukhari dan Muslim)
Doa ini menjadikan Madinah penuh rahmat dan ketenangan, hingga siapa pun yang datang merasakannya.
2. Ketenangan yang Menyelimuti Madinah
Saat bus jamaah memasuki gerbang Kota Madinah, suasana hati terasa berbeda. Tidak ada hiruk pikuk berlebihan, yang ada justru ketenangan yang sulit digambarkan. Jalan-jalan lebar dengan pohon kurma yang berbaris rapi seakan menyambut para tamu Rasulullah .
Banyak jamaah yang meneteskan air mata. Inilah kota yang selalu disebut dalam shalawat: "Allahumma shalli 'ala Muhammad, wa 'ala aali Muhammad..." Kini, akhirnya Allah takdirkan diri ini datang untuk menziarahi beliau.
3. Aku Datang Ya Rasulullah
Perasaan haru semakin kuat ketika jamaah melangkah menuju Masjid Nabawi. Kubah hijau yang kokoh berdiri menjadi penanda keberadaan makam Rasulullah di Raudhah yang mulia.
Dalam hati jamaah berbisik: "Ya Rasulullah, setelah sekian lama aku hanya menyebut namamu dalam doa dan shalawat, kini aku datang untuk menyampaikan salam langsung di hadapan pusaramu. Aku datang membawa cinta, rindu, dan doa."
Rasulullah bersabda:
"Tidaklah seseorang memberi salam kepadaku, kecuali Allah akan mengembalikan ruhku kepadaku sehingga aku bisa membalas salam kepadanya."
(HR. Abu Dawud)
Hadis ini menguatkan hati jamaah bahwa salam mereka benar-benar sampai kepada Rasulullah .
4. Masjid Nabawi: Hati yang Tenang
Shalat di Masjid Nabawi memiliki keutamaan besar. Rasulullah bersabda:
"Shalat di masjidku ini lebih utama daripada seribu shalat di masjid selainnya, kecuali Masjidil Haram." (HR. Bukhari dan Muslim)
Bagi jamaah, menunaikan shalat di Masjid Nabawi menjadi pengalaman spiritual yang mendalam. Sajdah terasa lebih lama, doa terasa lebih khusyuk, hati terasa lebih dekat dengan Allah.
5. Raudhah: Taman Surga di Dunia
Salah satu momen paling berharga di Madinah adalah ketika Allah memberi kesempatan untuk shalat dan berdoa di Raudhah, area antara rumah Rasulullah dan mimbar beliau.
Rasulullah bersabda:
"Antara rumahku dan mimbarku adalah taman di antara taman-taman surga." (HR. Bukhari dan Muslim)
Bisa masuk Raudhah adalah nikmat luar biasa. Jamaah biasanya berdoa sungguh-sungguh, menangis, dan memohon agar Allah menerima amal, mengampuni dosa, serta mengumpulkan mereka bersama Rasulullah di surga kelak.
6. Kesan Pertama yang Tak Pernah Terlupakan
Bagi banyak jamaah, kesan pertama sampai di Madinah adalah salah satu momen yang paling berkesan dalam hidup. Ada perasaan tenang, aman, dan damai. Ada rasa rindu yang semakin kuat kepada Rasulullah . Bahkan banyak jamaah yang berdoa agar kelak Allah memanggil mereka kembali ke kota ini.
Menginjakkan kaki pertama kali di Madinah adalah karunia besar. Hati terasa penuh syukur bisa datang ke kota Nabi, menyampaikan salam langsung, serta merasakan ketenangan yang tidak ditemui di tempat lain.
Setiap jamaah yang sampai di Madinah seolah ingin berucap lirih:
"Aku datang ya Rasulullah, aku membawa cinta, salam, dan rindu. Doakan aku agar istiqamah dalam iman, agar kelak aku bisa bersamamu di surga."
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI