Bersyukur kepada Allah, yang memberikan kesempatan kepada kami untuk melayani jamaah dalam perjalanan ke tanah suci. Yang sangat dekat adalah tahun 2015, jamaah yang dilayani sudah sepuh usia di atas 83 tahun, tetapi sehat dan bisa berjalan untuk jarak dekat.Â
Bersyukur kepada Allah, yang memberikan kesempatan kepada kami untuk melayani jamaah dalam perjalanan ke tanah suci. Yang sangat dekat adalah tahun 2015, jamaah yang dilayani sudah sepuh usia di atas 83 tahun, tetapi sehat dan bisa berjalan untuk jarak dekat
Yang Kedua tahun 2019, seorang ibu yang juga diantar 11 anak cucunya, juga sudah sepuh dan full kursi roda. Yang Ketiga 2023, kebetulan kami khidmat mengantar ibu mertua yang bisa berjalan tetapi tidak bisa jauh. Alhamdulillah sekarang fasilitas yang disediakan syarif haramain atau kerajaan saudia arabia, sudah semakin baik dan nyaman. Sangat membantu sekali bagi jamaah yang harus thawaf dan sai dengan kursi roda. Di Tahun 2015 dan 2019 kami masih mendorong jamaah di lantai 2 masjidil haram.
Tetapi di tahun 2023, selain di dorong manual, jamaah sudah bisa menaiki motor listrik di lantai 3. Alhamdulillah di tahun 2025 lalu, motor listrik ditingkatkan menjadi mobil listrik berpenumpang 7 seat. Tetapi secara umum pelayanan jamaah kursi roda memang menjadi prioritas maskapai maupun biro umroh sejak di tanah air hingga tanah suci sampai tanah air lagi. Rangkaian perhatian ekstra layanan kursi roda tersebut sebagai berikut:
1. Bandara Keberangkatan (Indonesia)
Check-in counter khusus biasanya ada jalur prioritas untuk lansia & disabilitas. Segera melapor ke petugas check in, bila memerlukan kursi roda untuk dikondisikan. Penumpang kursi roda termasuk penumpang prioritas yang biasanya masuk paling awal dan turun paling akhir.
Petugas ground handling akan menyediakan kursi roda sejak pintu masuk bandara.
Pastikan dokumen medis (jika ada) dan permintaan kursi roda sudah disampaikan pada saat pembelian tiket.
Ada layanan "wheelchair assistant" yang akan mengantar hingga ke pintu pesawat.
2. Di Dalam Pesawat
Kursi roda pribadi biasanya disimpan di bagasi (jika besar), tetapi maskapai menyediakan kursi roda kabin.
Petugas kabin membantu jamaah menuju kursi pesawat yang dipesan (biasanya dekat lorong depan).
Untuk ke toilet pesawat, tersedia kursi roda kabin kecil.
Jamaah disarankan untuk:
Memakai pembalut dewasa/diapers jika khawatir kesulitan ke toilet.
Meminta bantuan awak kabin dengan sopan, karena mereka terlatih membantu.
3. Bandara Kedatangan (Jeddah/Madinah)
Setelah mendarat, kursi roda akan diantar ke pintu pesawat.
Petugas akan mendampingi jamaah melewati imigrasi & pengambilan bagasi.
Di Bandara King Abdul Aziz Jeddah & Bandara Prince Mohammad Madinah, tersedia petugas khusus penyandang disabilitas.
4. Bus Perjalanan ke Makkah/Madinah
Jamaah kursi roda diberi prioritas naik lebih awal.
Kursi roda dilipat & disimpan di bagasi bus.
Jamaah sebaiknya duduk di kursi depan untuk memudahkan naik-turun.
Pendamping perlu memastikan ada tenaga tambahan saat menaikkan/menurunkan jamaah dari bus.
5. Di Madinah
Masjid Nabawi memiliki jalur khusus kursi roda dengan akses ramah disabilitas.
Petugas & relawan biasanya sigap membantu jamaah yang kesulitan.
Untuk shalat di dalam, tersedia area khusus kursi roda agar tidak mengganggu jamaah lain.
Di Raudhah kadang tidak memungkinkan untuk kursi roda, sehingga diarahkan ke area khusus yang lebih lapang.
6. Di Makkah
Tawaf & Sa'i dengan kursi roda bisa dilakukan di lantai khusus (roof top / lantai 2 & 3 Masjidil Haram) dengan jalur luas.
Bisa menggunakan kursi roda manual (didampingi keluarga/petugas) atau skuter listrik (scooter) tahun 2023, atau kini mobil listrik berbayar.
Tersedia layanan sewa kursi roda resmi dari Masjidil Haram dengan biaya tertentu.
Jamaah dengan kursi roda tetap dapat melaksanakan semua rukun umrah/haji dengan sah.
Tips Penting Bagi Jamaah & Pendamping Kursi Roda
Selalu booking kursi roda dari awal saat pendaftaran tiket/haji/umrah.
Bawa kursi roda lipat ringan jika memungkinkan (lebih praktis di bus/hotel).
Gunakan tanda pengenal (gelang/rompi/ID card) agar mudah dikenali.
Pendamping harus sabar & sigap, karena mobilitas jamaah kursi roda lebih lambat.
Ingatkan jamaah untuk cukup minum & istirahat, jangan dipaksa beribadah melebihi kemampuan.
Memberi pelayanan kepada jamaah kursi roda adalah bentuk khidmah yang sangat mulia. Rasulullah bersabda:
"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia." (HR. Ahmad).
Melayani jamaah kursi roda bukan hanya soal memudahkan mereka, tetapi juga mengalirkan pahala bagi pendampingnya setiap langkah di tanah suci.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI