Umroh adalah salah satu ibadah yang memiliki kedudukan istimewa dalam Islam. Ia disebut sebagai hajjul ashghar atau "haji kecil," yang menjadi pelengkap dan penyempurna ibadah haji. Meskipun hukumnya khilafiyah---umroh menurut mayoritas ulama adalah sunnah muakkadah sedangkan yang lain mewajibkan minimal sekali seumur hidup bagi yang mampu, sedangkan haji wajib bagi yang mampu---namun keduanya sama-sama mengajarkan inti penghambaan: ketaatan penuh kepada Allah .
Umroh adalah perjalanan spiritual yang menuntut seorang hamba untuk benar-benar menyerahkan diri kepada Tuhannya. Ia bukan sekadar perjalanan geografis menuju Makkah, melainkan perjalanan batin yang melampaui batas ruang dan waktu. Setiap langkah dalam umroh mengandung makna ketaatan tanpa syarat, kepatuhan yang tidak bergantung pada kondisi fisik, status sosial, atau keadaan ekonomi. Umroh juga menanamkan optimisme bahwa setiap perintah Allah selalu disertai dengan jaminan rahmat dan rezeki-Nya.
Umroh sebagai Wujud Ketaatan Tanpa Syarat
Ketaatan dalam Islam adalah inti dari ibadah. Seorang muslim diperintahkan untuk taat tanpa syarat, baik dalam keadaan lapang maupun sempit, sehat maupun sakit, kaya maupun miskin. Allah berfirman:
"Dan tidaklah pantas bagi laki-laki yang mukmin dan perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada pilihan bagi mereka tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh dia telah sesat dengan kesesatan yang nyata." (QS. Al-Ahzab [33]: 36)
Umroh adalah gambaran nyata dari ketaatan tersebut. Seorang jamaah umroh rela meninggalkan keluarga, pekerjaan, harta, dan kesibukan dunia untuk memenuhi panggilan Allah. Mereka tidak menunda dengan alasan sibuk, tidak menimbang dengan logika untung-rugi semata, dan tidak memandang keterbatasan yang melekat. Yang mereka lihat hanyalah panggilan Allah, dan mereka menjawab dengan penuh kerendahan hati: "Labbaika Allahumma labbaik..."
Ketaatan yang Tidak Memandang Kondisi Hamba
Salah satu keindahan Islam adalah bahwa ibadah tidak dibatasi oleh kondisi duniawi seseorang. Dalam ibadah umroh, kita melihat beragam jamaah dari seluruh penjuru dunia, dengan latar belakang yang berbeda-beda:
Ada yang miskin, namun Allah beri jalan rezeki untuk berangkat.
Ada yang sakit, namun Allah beri kekuatan untuk melaksanakan manasik.
Ada yang lanjut usia, namun semangat mereka mengalahkan usia muda.