Mohon tunggu...
Wawan Fun Tahsin
Wawan Fun Tahsin Mohon Tunggu... Penyuluh Agama Islam KUA Mlati

Penyuluh Agama Islam, Guru Ngaji, Trainer Fun Tahsin, Konselor Rumah Keluarga Indonesia, Penulis Buku, Pembimbing Umroh/ Haji, Pembelajar, konsultan pendirian rumah quran, Toko Buku & Alquran, Konveksi seragam dewasa/anak serta Wisata Religi.

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Anak Hebat Indonesia Kuat Di mulai Sejak Pra-konsepsi

17 Juli 2025   11:55 Diperbarui: 17 Juli 2025   11:55 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Pemerintah telah mencanangkan tema peringatan hari anak nasional tahun 2025 yang ke 41 secara serempak di seluruh Indonesia pada 23 juli 2024 yang akan datang. Adapun tema yang diusung HAN 2025 mengangkat tema besar Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas 2045  dengan tagline Anak Indonesia Bersaudara. Tema ini menggambarkan komitmen bersama untuk membangun generasi anak yang sehat, cerdas, tangguh, dan berdaya saing sekaligus menanamkan semangat kebersamaan di tengah keragaman bangsa. 

Lebih dari itu beberapa isu Narasi kunci yang akan digaungkan secara nasional pada HAN 2025 antara lain : Anak Hebat, Indonesia Kuat, Anak Cerdas Digital, Pendidikan Inklusif untuk Semua, Stop Perkawinan Anak dan Anak Terlindungi Menuju Indonesia Emas 2045. 

Di atas semua paparan itu, hendaknya dimulai dengan kebaikan. Pembentukan anak hebat ini perlu disadari sejak sebelum prakonsepsi. Prakonsepsi adalah masa sebelum terjadinya kehamilan, yaitu periode sebelum sel telur (ovum) bertemu dengan sel sperma (konsepsi). Ini adalah waktu penting bagi pasangan, khususnya wanita, untuk mempersiapkan diri secara fisik, mental, dan sosial untuk menghadapi kehamilan yang sehat dan melahirkan bayi yang sehat. 

Penyiapan generasi Anak Hebat Indonesia Kuat ini, pondasinya ada di tangan bapak/ ibu orangtua dan/atau wali anak-anak tersebut. beberapa karakter yang harus dikuatkan secara sikap mental spritual diantaranya sebagai berikut.

1. Asupan yang halal dan thoyib, dan tidak mengikuti langkah syaitan.

orangtua yang mencintai anak-anaknya akan memikirkan dan memperjuangkan asupan gizi yang terbaik. Selain kekayaan nutrisi, juga orangtua memastikan pasti makanan yang dibawa pulang hanyalah makanan yang halal baik secara dzat makanan itu, maupun proses mendapatkannya. Tidak hanya berhenti sampai menyediakan makanan yang halal dan thayib untuk keluarga, proses pemanfaatannya oleh orangtua yang baik, tentu tidak mengikuti langkah-langkah syaitan. Secara garis besar, langkah -langkah syaitan ini bisa dicegah dengan memenuhi adab makannya : berdoa (tidak sombong karena merasa butuh pertolongan dan perlindungan Tuhan), Mengunyah sampai lumat (tidak terburu-buru / was-was), secukupnya (tidak berlebihan/ rakus / tamak/ greedy).

2. Menikah sebagai hubungan yang bertanggungjawab

Anak Hebat lahir dari orangtua yang bertanggungjawab. Nikah adalah pintu keberkahannya. Karena pernikahan bukan hanya menghalalkan hubungan sexual semata, tetapi juga memberikan konsekuensi untuk menjadikan keluarganya sakinah mawaddah warahmah, bahagia sejak di dunia hingga ke syurga. Anak yg lahir dari pernikahan yang sah dan sakinah, tumbuh dalam ketenangan dan keberkahan, diterima oleh lingkungan sosial budaya maupun religiusnya.

3. Memenuhi adab-adab pergaulan suami istri

Jika ingin memperoleh anak yang shaleh dalam bahasa agama, atau dalam kaitan HAN 2025 sebagai anak hebat, maka bapak/ibu dalam proses pra-konsepsi nya hendaknya memenuhi adab-adab pergaulan suami istri yang harmonis dan islami. Yakni : Meniatkan memiliki keturunan sebagai ibadah, selalu memaafkan kesalahan pasangan sebelum tidur setiap harinya, berjima' diawali dengan berdoa, saling membahagiakan pasangan, dan pada tempatnya (farji) yang dihalalkan agama, selesai berjima' berdoa kebaikan, selama hamil membersamai dengan ibadah & ketaqwaan, mengajarkan anak sopan santun dan alquran, dan seterusnya.

4. Membersamai Tumbuh Kembang Anak dengan Keteladanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun