Berbicara mengenai cita-cita atau masa depan kemandirian pertahanan Indonesia, kita tak hanya berbicara di wilayah teknologi saja. Tetapi juga kesiapan SDM yang unggul secara intelektual.
Kementerian Pertahanan terbukti tidak hanya memikirkan kekuatan-kekuatan fisiknya (Alutsista) saja. Tetapi juga SDM nya yang unggul secara intelektual.
Ini bisa kita lihat beberapa waktu lalu, Sekertaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Pertahanan telah meraih gelar Doktornya di bidang ilmu ekonomi.
Melalui disertasi beliau yang masih related dengan Kementerian Pertahanan RI ini, juga menunjukkan keseriusan SDM internal Kemhan sendiri untuk persiapkan strategi-strategi di sector pertahanan kedepannya.
Ini bukti, bahwa Kemhan merupakan organisasi nonprofit yang masih dan sangat visioner. Kontribusi-kontribusi sumber daya manusia seperti inilah kemudian sangat dibutuhkan oleh Kemhan kedepannya.
Mengingat, penelitian beliau akan sangat berkontribusdi dalam memperbaiki serta dalam pengambilan kebijakan yang berhubungan dengan efektifitas perencanaan strategis.
Kemhan tak hanya berbicara mengenai anggaran yang besar, cita-cita keamanan nasional berbasis teknologi ataupun industry pertahanan yang berdikari.
Tetapi lebih dari itu, di dalam internal Kemhan sendiri, dengan salah satu bukti sumber daya manusianya yang seperti ini, kita tak perlu lagi merasa khawatir akan adanya "omong kosong belaka".
Kementerian ini bahkan memiliki pemimpin seperti Prabowo Subianto dan Trenggono yang sangat piawai dalam memaksimalkan kapabilitasnya demi menjalankan amanat Presiden Joko Widodo.
