Mohon tunggu...
Wawan Ridwan AS
Wawan Ridwan AS Mohon Tunggu... Penacinta

Konsep, Sikap, Action menuju Good Respect.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jalan Moral Kepemimpinan: Dilema Generasi Muda Antara Realitas dan Buku Teks

28 September 2025   18:03 Diperbarui: 28 September 2025   18:03 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden RI, Prabowo Subianto saat berpidato di Sidang Umum PBB, 23.9.2025. | Foto: Kompas.

Prioritas pragmatis di atas etika: realitas mengajarkan bahwa kekuasaan sering kali didapatkan melalui pilihan manipulatif, post-truth, atau fear mongering. Fenomena ini merusak kepercayaan generasi muda pada proses demokratis itu sendiri.

Inkonsistensi moral yang terjadi secara massal dan tersiar secara global ini yang merupakan realitas sehari-hari telah menyebabkan generasi muda kehilangan keyakinan pada janji-janji yang tertulis rapi di Buku Tekstual.

Dilema Generasi Muda: Antara Realitas dan Buku Teks

Mengapa generasi muda sering kali menunjukkan sikap sinis terhadap politik? Akar masalahnya adalah dilema kognitif yang dipicu oleh patahan antara teori dan praktik.

Buku Teks mengajarkan prinsip moral yang absolut: keadilan, integritas, dan transparansi. Namun, realitas yang dilihat oleh generasi muda seringkali berbeda. Mereka melihat pemimpin membuat pilihan yang didorong oleh pragmatisme, kepentingan diri, atau populisme. Perbedaan antara apa yang dibaca dan apa yang dilihat inilah yang menciptakan krisis kepercayaan.

Secara psikologis, fenomena ini diperkuat oleh Teori Pembelajaran Sosial Albert Bandura. Bahwa pembelajaran yang paling efektif datang dari observasi dan peniruan model sosial berotoritas.

Saat seorang pemimpin, sebagai model otoritas tertinggi, menunjukkan inkonsistensi moral, Generasi muda tidak lagi percaya pada prinsip tertulis (Buku Teks), melainkan menginternalisasi perilaku fungsional yang diamati (Realitas). 

Jika realitas mengajarkan bahwa keberhasilan datang dari manuver yang tidak etis, maka itu menjadi pelajaran moral yang dianut, meskipun hati nurani menolaknya.

Apakah Buku Teks Gagal di Mata Generasi Muda?

Dilema ini semakin akut karena realitas masalah global yang tidak terhindarkan. Isu-isu seperti korupsi sistemik, krisis iklim yang diabaikan, atau konflik politik, genosida, yang dipicu oleh kepentingan, semua diekspos secara masif dan instan melalui berbagai media.

Kegagalan Buku Teks adalah karena seringkali tidak menawarkan solusi etis untuk menghadapi realitas politik yang penuh abu-abu. Generasi muda tidak hanya mengamati, tetapi juga menjadi korban langsung dari pilihan buruk para pemimpin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun