Mohon tunggu...
Wawan Ridwan AS
Wawan Ridwan AS Mohon Tunggu... Penacinta

Konsep, Sikap, Action menuju Good Respect.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Lansia Sehat: Spiritualitas sebagai Antidote Penuaan Dini Jiwa Usia Lanjut

24 Agustus 2025   09:05 Diperbarui: 24 Agustus 2025   09:05 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lansia Sehat: Spiritualitas sebagai Antidote Penuaan Dini Jiwa Usia Lanjut. | Ilustrasi: Gemini

Seiring berjalan waktu, tubuh kita tak bisa menolak rentang usia yang terus bertambah. Namun, pernahkah kita berpikir, bagaimana dengan jiwa kita? Di tengah upaya menjaga raga agar tetap prima di usia lanjut, seringkali kita abai pada kondisi batin yang juga tak kalah penting.

Sesungguhnya jiwa kitapun bisa mengalami 'penuaan dini', bahkan sebelum kerutan nyata muncul di wajah yang termakan usia. Kehilangan semangat, merasa hampa, hingga keputusasaan dapat menggerogoti vitalitas batin seorang lansia, membuatnya merasa tua sebelum waktunya.

Disinilah spiritualitas hadir sebagai antidote ampuh untuk merawat, menyegarkan, dan menjaga jiwa agar tetap muda, menjadikan lansia tidak hanya sehat secara fisik, namun juga batiniah.

Lansia dan Permasalahan Kesehatan Masa Tua

Studi diberbagai negara memberikan gambaran bahwa penuaan yang cepat memberi dampak permasalahan baik fisik, sosial, mental maupun religiusitas pada lansia (Naftali). Di Korea, permasalahan yang kerap dihadapi oleh lansia adalah masalah depresi yang kerap menyebabkan bunuh diri pada lansia (Kang).

Begitu juga dengan di Amerika sebagai negara maju, yang mencatat 20% penduduk lansianya mengalami gangguan mental (Yasamy). Bahkan tidak hanya itu, studi terbaru juga menunjukkan bahwa lansia akan cenderung mengalami pergeseran peran sosial atau kekuasaan dalam keluarga mereka (Devi).

Kondisi ini membuat kesehatan mental lansia menjadi hal yang cukup krusial untuk diperhatikan. Ada banyak hasil penelitian yang menemukan cara menanggulangi permasalahan lansia mengenai depresi/kegelisan baik melalui peningkatan fisik, psikis, maupun sosial, termasuk religiusitas.

Penelitian Aprilissa menemukan adanya hubungan yang signifikan antara religiusitas dengan tingkat depresi pada lansia. Ede juga mengemukakan bahwa penguatan agama berperan signifikan dalam kesejahteraan lansia. Sehingga masa tua banyak digunakan lansia untuk menyesuaikan, mencari, dan mengharapkan, yang semuanya hanya ditujukan pada tujuan kepuasan bathin.

Pendekatan Spiritualitas Lansia

Pemaknaan lansia mengenai penuaan memandang penuaan sebagai fase kehidupan yang dapat dijalani dengan sehat, aktif, dan positif melalui berbagai aktivitas hari tuanya.

Penuaan yang sehat lahir bathin seorang lansia dimaknai tidak hanya berfokus pada aspek kesehatan fisik saja melainkan menyentuh aspek psikologis dan juga agama. Bahwa lansia seringkali mengalami ketakutan dan kekhawatiran ribuan kali akan kematian yang akan datang dalam kesehariannya (Suardiman).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun