Mohon tunggu...
Wawan Ridwan AS
Wawan Ridwan AS Mohon Tunggu... Penacinta

Konsep, Sikap, Action menuju Good Respect.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Megawati Hangestri-Rizky Ridho: Teladan Atlet Ideal Indonesia Masa Kini

13 April 2025   10:40 Diperbarui: 13 April 2025   10:40 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Didikan keras diera STY menempa mental Ridho menjadi lebih tangguh dari tekanan di level tinggi. Ridho menunjukkan perkembangan pesat dalam permainan dengan kualitas setara dengan pemain diaspora.

Bahkan, di era Kluivert, dengan persaingan ketat pemain diaspora, daripada mengeluh dengan banyaknya diaspora, Ridho tetap mampu membuktikan kualitasnya dan menjadi pilihan utama, menunjukkan bahwa fondasi mental dan skill yang terus diasah menunjukkan bahwa dia bisa bersaing dan berkontribusi bagi Timnas Indonesia.

Mentalitas dan etos kerja mereka sebagai seorang pemain, menjadikan Mega dan Ridho sebagai contoh nyata bagaimana sebuah komitmen menjadi kunci utama memuluskan karirnya.

Rizky Ridho Ramadhani Pilar Timnas Indonesia (MSN)
Rizky Ridho Ramadhani Pilar Timnas Indonesia (MSN)
Mentalitas Pemenang Pemain Ideal

Mentalitas seorang pemenang, ditandai dengan resiliensi dan kemampuan bangkit dari keterpurukan, merupakan ciri dari atlet kelas dunia. Baik Mega maupun Ridho menunjukkan kualitas ini dalam perjalanan karir mereka.

Megawati, sejak play off hingga final musim ini, Red Sparks memainkan 8 pertandingan marathon selama 16 hari tidak berhenti. 3 leg semifinal melawan Hyundai Hilstate dan 5 leg melawan Pink Spiders. Setiap 2 hari sekali mereka bertanding dilevel tinggi untuk sampai final, bukanlah hal mudah berada di situasi ini. Bahkan dikabarkan menjelang final Mega tidak dalam kondisi prima.

Di final melawan Pink Spiders, Mega dan Redspark dalam 2 leg mengalami kekalahan. Pink Spiders berada di atas angin untuk memenangkan gelar dalam 3 leg langsung sebagaimana diumbar kapten mereka Kim Yeoun-koung.  

Namun apa dinyana, Red Sparks tidak menyerah begitu saja, semangat Mega cs memaksa bertarung lebih panjang, 3 leg terakhir dilalui dengan fullset sebelum akhirnya Spiders meraihnnya dengan kemenangan tipis. Meskipun Red Sparks menjadi runner up, namun publik Korea sangat mengapresiasi pencapaian ini. Mega tetap dianggap seorang juara, pemain terbaik, salah satu catatan terbaik sejarah liga voli Korea..

Sementara itu, Rizky Ridho yang sempat dipinggirkan di era Kluivert saat timnas mengalami kekalahan telak 5-1 di Sydney, tetap membuktikan kualitasnya sebagai pemain asli Indonesia yang mampu bersaing dengan pemain diaspora yang notabene bermain di liga eropa.

Ridho mampu menjawab tantangan Kluivert dengan bermain prima saat melawan Bahrain beberapa waktu lalu, sehingga tetap menjaga asa timnas untuk lolos ke Putaran 4 QWC 2026. Ridho menunjukkan diri sebagai pemain tangguh ala eropa sehingga mendapat pujian setinggi langit dari Kluivert dan tim kepelatihan, Ridho dianggap setara dengan pemain level eropa.

Kompetensi dan Personality sebagai Inspirasi Pemain Lain

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun