[caption id="attachment_207202" align="aligncenter" width="300" caption="Mencari Tantangan Baru (Dok ITM)"][/caption]
"Kita harus bangga dan sekaligus memberi dukungan pada teman-teman yang telah sempat keliling Indonesia gratis. Kepergian keliling dari sabang sampai Merauke itu tidak mengendarai kendaraan udara maupun laut, hanya dengan berjalan kaki saja. Siapa saja sebenarnya bisa mendapatkan kesempatan yang sama dengan temannya itu. Untuk memenuhi keinginan itu, tergantung kemauan dan ketekunan untuk memfokus dan mencermati bidang yang ditawarkan."
Demikian sumbar saya kepada siswa saya di madrasah Tsanawiyah Negeri Batumerah Ambon. Awalnya siswa saya terkagum dan kaget, namun sebagian besar memeloti saya - muncul ekspresi tidak mempercayainya. Akhirnya gurauan itu terjawab. Saya menunjuk MTQ Nasional XVI Juli 2012 di Ambon sebagai tuan rumah, salah satu even akbar itu juga menyediakan sarana pameran. Di dalam pameran diikuti perwakilan provinsi se-Indonesia. Siswa saya pun geer. [caption id="attachment_207201" align="aligncenter" width="300" caption="Berekspresi lewat Pameran (Dok ITM)"]
1348310419165236536
[/caption] Mengikutkan anak-anak/siswa seusia SMP dalam even seperti pameran bisa dikatakan menjadi pekerjaan yang gampang-gampang susah. Disaat mereka baru mendapatkan info awal saja, sebagai guru sudah kewalahan menghadapi masa pendaftaran. Namun disaat sudah hadir di arena kegiatan pameran, guru sebagai pendamping mendapatkan suasana yang berbeda. Mereka sudah lebih banyak tidak lagi memfokus kepada kunjungan stand. Daftar pertanyaan dan agenda yang telah tersusun disaat pembekalan sejak dari sekolah seakan menjadi seperti buih di laut. Tapi saya pun sadar, hal ini menjadi tantangan. [caption id="attachment_207215" align="aligncenter" width="300" caption="Masih Perlu Didampingi (Dok ITM) "]
1348312597207257399
[/caption] Saya masih ingat sempat mendampingi siswa saya dalam keikutsertaan mereka sebagai salah satu peserta pameran dalam rangkaian acara pelepasan JICA, salah satu lembaga internasional dari Jepang yang sudah mengabdi sekian tahun di Ambon. Pelepasan JICA juga mengadaklan seminar, saya sempat tampil bertanya dan mengajukan solusi kalau perlu digalakkan kegiatan kebersamaan dikalangan siswa, khususnya siswa SMP. Saya sempat mempertegas kalau siswa SMP di Ambon sangat mendambakan banyak kegiatan edutainment (pendidikan yang menghibur). [caption id="attachment_207218" align="aligncenter" width="300" caption="Dukungan Semua Pihak(Dok ITM)"]
1348312949175478992
[/caption] Semarak Arkeologi Nasional(SAN) 2012 ditutup semalam oleh Wakil Walikota Ambon Sam Latuconsina yang didampingi Kepala Badan Arkeologi Ambon semalam 21/9 di gedung Baileo Oukemene. Kepala Balai Arkeologi Manado, salah satu pengisi acara pemberi kesan-pesan peserta menyampaikan, masyarakat Ambon sangat berantuasias dalam kegiatan Semarak Arkeologi Nasional (SAN). Pengakuan satu dari sepuluh perwakilan dari Balai Arkeologi se- Indonesia yang hadir sebagai peserta SAN 2012 di Ambon itu berdasarkan data, hampir 900 peserta yang turut mengikuti 8 mata lomba SAN2012 , 2000-an pengunjung pameran. [caption id="attachment_207230" align="aligncenter" width="300" caption="Memanfaatkan Momen(Dok ITM)"]
13483152351681008514
[/caption] Saya ditunjuk sebagai pemberi kesan dan pesan mewakili kalangan guru dalam acara penutupan acara SAN 2012 yang telah diadakan sejak 18/9 itu. Saya telah menyampaikan pesan perlu adanya tindak lanjut dari event SAN 2012, salah satunya dengan membuat buku kenangan SAN 2012. Dihadapan perwakilan hampir semua tingkatan sekolah di Ambon saya menyempatkan menawarkan kepada Wakil Walikota untuk memberi pengantar pada buku tersebut. Tidak lupa diakhir sambutan, saya memberi pekerjaan rumah(pr) kepada sesama guru untuk menyiapkan profile bio data untuk mengisi buku kenangan SAN 2012. Wakil Walikota sempat terpesona dengan menyaksikan bagian isi pidato satu dari pemenang Pidato tingkat SMA yang menyinggung perlunya pelestarian budaya aset sejarah. Siswa SMA itu memaparkan tentang pemanfaatan benteng Victoria yang saat ini ditempati Kodam XVI Pattimura. Disaat memberi sambutan, Wakil Walikota Ambon mendukung, lokasi yang ditempati KODAM XVI Pattimura itu dipindahkan. Mantan Ketua KNPI Maluku yang menjabat Wakil Walikota itu pun meyakinkan hadirin kalau deretan lomba di SAN 2012 menjadi agenda untuk tahun depan. "Kehadiran SAN 2012 telah mewarnai gaung ulang tahun kota Ambon ke-437 yang puncaknya pada 7 September." imbuhnya. Pelaksanaan pameran SAN 2012 di pelataran gedung KONI Maluku sangat strategis. Tempat ini menjadi podium panggung utama saat MTQ Nasional XVI pada Juli 2012 di Ambon. Letak pameran ini juga sangat didukung karena tepat berhadapan lokasi dengan Pattimura Park dan Gong Perdamaian Dunia. Saya menyaksikan begitu besar perhatian sekolah via Diknas yang menggalang siswa untuk hadir di arena pameran. Saya jadi bertanya, di hari akhir pameran kemarin 21/9 ada satu sekolah yang menghadirkan semua siswanya ke arena pameran yang sangat informatif itu. [caption id="attachment_207234" align="aligncenter" width="300" caption="Ambon Bangkit (Dok ITM) "]
13483169571418624613
[/caption] Saya ingin memperjuangkan isu, lewat event seperti pameran di Ambon sangat dibutuhkan. Arena pameran menjadi semarak, karena hal seperti itu menjadi barang langka. SAN 2012 telah menghadirkan suasana kalau masyarakat pelajar haus informasi. Pihak pemerintah, khususnya instansi terkait perlu segera menyadari kalau event itu bisa menjadi momen memperkuat arus pertemuan komunikasi berbagai komunitas. Segregasi yang masih ada kian ditapis. Masyarakat secara alamiah ingin berkomunikasi, hanya butuh media yang selaras dan searah. Pameran bukan hanya menjadi zona informasi, tetapi lebih bisa diartikan menjadi oase belajar dalam suasana baru: pencerahan. Disaat para siswa sedang masih ada suasana baru - SAN 2012 bak menjadi katarsis kalau mereka memang benar-benar sedang hasus kegiatan serupa.