Mohon tunggu...
Wati Pabalik
Wati Pabalik Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobi masak dan piknik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 2.3 Coaching untuk Supervisi Akademik

21 Desember 2023   21:20 Diperbarui: 21 Desember 2023   22:00 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 2.3 COACHING UNTUK SUPERVISI AKADEMIK

Oleh Wati Pabalik 

CGP A9 Kabupaten Fakfak

Salam dan Bahagia, saya Wati Pabalik Calon Guru Penggerak Angkatan 9 Kabupaten Fakfak. Pada kesempatan kali ini saya akan menulis Jurnal Refleksi Dwi Mingguan pada modul 2.3 tentang Coaching Untuk Supervisi Akademik. Jurnal ini sebagai refleksi diri setelah selama dua minggu  mengikuti kegiatan Pendidikan CGP sebagai salah satu tugas CGP yang akan di upload pada LMS PGP.

Dalam menulis jurnal refleksi ini saya menggunakan  model 4F (Fact, Feeling, Findings, dan Future, yang diprakarsai oleh Dr. Roger Greenaway.

1. Fact (Peristiwa)

Pada modul 2.3 ini saya  mempelajari materi tentang Coaching Untuk Supervisi Akademik. Dalam mempelajari modul ini dimulai dari diri pada tanggal 17 November dilanjutkan dengan eksplorasi konsep secara mandiri yang dilaksanakan pada tanggal 17-21 November 2023 yang terbagi kedalam 4 Sub Pembelajaran yakni Konsep Coaching secara Umum dan Konsep Coaching dalam Konteks Pendidikan; Paradigma Berpikir dan Prinsip Coaching; Kompetensi Inti Coaching dan TIRTA sebagai Alur Percakapan Coaching; Supervisi Akademik dengan Paradigma Berpikir Coaching. Dilanjutkan dengan eksplorasi konsep forum diskusi tanggal 22-23 November 2023.

Coaching didefinisikan sebagai sebuah proses kolaborasi yang berfokus pada solusi, berorientasi pada hasil dan sistematis, dimana coach memfasilitasi peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi dari coachee (Grant, 1999). Sedangkan Whitmore (2003) mendefinisikan coaching sebagai kunci pembuka potensi seseorang untuk untuk memaksimalkan kinerjanya. Coaching lebih kepada membantu seseorang untuk belajar daripada mengajarinya. Sejalan dengan pendapat para ahli tersebut, International Coach Federation  (ICF) mendefinisikan coaching sebagai"...bentuk kemitraan bersama klien (coachee) untuk memaksimalkan potensi pribadi dan profesional yang dimilikinya melalui proses yang menstimulasi dan mengeksplorasi pemikiran dan proses kreatif."

Pada sub pembelajaran eksplorasi konsep terdiri dari berbagai pertanyaan dan tugas yang harus saya selesaikan sehingga memberikan pengetahuan baru dan pemahaman tentang coaching untuk supervisi akademik. Tugas berikutnya adalah ruang kolaborasi sesi latihan dan sesi praktik coaching pada tanggal 24-27 November 2023. Fasilitator Ibu Yuliana Kargiyati Membagi beberapa kelompok dan masing-masing kelompok terdiri dari 2 orang. Masing-masing dari kami secara bergantian berperan sebagai coach dan coachee. Dari tugas ruang kolaborasi yang saya dan cpg lainnya praktikan tentang coaching saya lebih paham lagi bagaimana coaching yang baik.

Dokumentasi ruang kolaborasi. Dokpri
Dokumentasi ruang kolaborasi. Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun