Mohon tunggu...
waryati
waryati Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Siliwangi

Saya adalah Mahasiswa Universitas Siliwangi,Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,Prodi Pendidikan Sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kesejahteraan dan Pendidikan: Tantangan Menjaga Kesehatan Psikologis dalam Lingkungan Belajar yang Penuh Tekanan

15 Oktober 2025   11:40 Diperbarui: 15 Oktober 2025   11:48 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: pinterest

Tingkat stres akademik yang rendah memiliki hubungan yang erat dengan kemampuan untuk mengendalikan proses belajar. Guru dapat membantu siswa menetapkan tujuan belajar, mengelola waktu mereka, dan mengembangkan mekanisme penyesuaian untuk menghadapi tantangan akademik (Febriana & Simanjutak, 2022).

3.Mencegah Burnout dalam pembelajaran daring

Menurut temuan studi Haidar dan Wiyono (2023), pembelajaran daring seringkali dapat menyebabkan kelelahan. Guru-guru dianjurkan untuk menggunakan strategi pengajaran interaktif, memberikan beban kerja yang sesuai untuk setiap siswa, dan mengakui serta menghargai usaha siswa daripada hanya nilai mereka.

4.Pendekatan Pendidikan yang Positif

Strategi pendidikan yang menyeimbangkan kepuasan siswa dengan kesuksesan akademik sangat penting. Sekolah dapat membantu siswa menemukan tujuan dan kebahagiaan dalam proses belajar dengan menerapkan kegiatan seperti refleksi diri, kesadaran penuh, dan pembelajaran berbasis proyek yang menarik (Wibowo,dkk, 2022).

Kesimpulan:

Salah satu unsur penting dalam kesuksesan akademik yang tidak boleh diabaikan adalah kesehatan mental. Di era saat ini, tekanan sosial, tekanan akademik, dan dampak media digital telah menjadi faktor-faktor signifikan yang memengaruhi kesejahteraan psikologis siswa. Prestasi akademik dan kemauan untuk belajar secara langsung dipengaruhi oleh stres, kelelahan mental, bahkan putus asa, yang dapat timbul akibat ketidakseimbangan antara kebutuhan emosional dan tuntutan belajar.Lembaga pendidikan harus memantau secara ketat bantuan psikologis bagi siswa guna menciptakan lingkungan belajar yang aman dan berkelanjutan.Pelaksanaan program konseling, pengembangan keterampilan manajemen diri, teknik pembelajaran interaktif, dan pendekatan pendidikan yang positif merupakan inisiatif strategis yang diperlukan. Dengan cara ini, pendidikan tidak hanya menekankan kesuksesan akademik tetapi juga pengembangan individu yang seimbang secara emosional, mental, dan sosial, yang mampu menghadapi rintangan hidup dengan cara yang lebih fleksibel dan sehat.

DAFTAR PUSTAKA

Febriana, I., & Simanjuntak, E. (2022). Self-Regulated Learning dan Stres Akademik pada Mahasiswa. Jurnal Experientia, 10(2), 55--63. https://jurnal.ukwms.ac.id/index.php/EXPERIENTIA/article/view/3350

Fikriyyah, Z., Farid, M., & Rouf, A. (2023). Kecerdasan Spiritual dan Dukungan Sosial Teman Sebaya Sebagai Prediktor Terhadap Kesejahteraan Psikologis Siswa. Jurnal Pendidikan Indonesia (JAPENDI), 4(7), 113--124. https://japendi.publikasiindonesia.id/index.php/japendi/article/view/2707

Suriani, O. D., Margaretha, D., & Bone, M. P. (2024). Pengaruh stres akademik terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII F SMP Negeri 16 Kupang. Jurnal Pendidikan Indonesia: Teori, Penelitian, dan Inovasi, 4(10), 240--249. https://jurnal.penerbitwidina.com/index.php/JPI/article/view/1392

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun