Mohon tunggu...
Warsan Wahyudin
Warsan Wahyudin Mohon Tunggu... Penulis - MAHASISWA

Menulis sebagai upaya mengungkapkan pikiran, pengetahuan, gagasan, dan pengalaman hidup pengarang dalam bahasa tulis (Suyitno). Sampurasun 🙏 @warsan_wahyudin

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Petilasan Sunan Kalijaga di Pancuran Kejayaan Gunung Sanggabuana Karawang?

22 Maret 2023   10:04 Diperbarui: 22 Maret 2023   10:22 1069
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Disini penulis berdasarkan "my experience" pendakian Gunung Sanggabuana yaitu gunung yang terdapat dalam wilayah Kabupaten Karawang. Secara administratif gunung ini berada di Kecamatan Tegalwaru, Karawang. Ketinggian gunung ini adalah 1291 mdpl dan merupakan gunung tertinggi dan satu satunya di Karawang. 

Pada malam hari saya bermimpi bertemu Sunan Kalijaga di air pancuran kejayaan gunung Sanggabuana Karawang, ia berpesan bahwa gunung Sanggabuana "jangan di kotori dengan kemusrikan" Dan Diajak keliling di puncak gunung Sanggabuana bersama sunan Kalijaga mengendarai maung bodas melihat yang sedang ritual kemusrikan. Tentunya batin saya terketuk dengan sedih, bila gunung Sanggabuana dijadikan hal-hal kotor (bisa di bilang seperti"pesugihan"). Saya juga melihat ada sosok-sosok yang menyeramkan ketika orang meminta sesuatu dan membawa persyaratannya. Disitu saya hanya bisa melihat saja dalam mimpiku dan tidak bisa berbuat apa-apa. 

Setelah mimpi itu, saya langsung bergegas menuju gunung Sanggabuana Karawang, untuk mengecek kebenaran mimpi tersebut. Karena saya asli putra Karawang jadi perjalanan hanya membutuhkan waktu kurang lebih 2 jam dari rumah sampai di tempat gunung Sanggabuana. Tepat di pancuran air kejayaan disitu mewawancarai satu keluarga yang mau berziarah ke makom yang ada di puncak gunung Sanggabuana, menurut keluarga tersebut "ia sering berziarah dalam setahun 3 kali dengan membawa susuguh seperti ketan, padi dll". Ia juga menyebutkan sebagai rasa syukur panen yang berlimpah. 

Pada saat pendakian lagi,  disitu saya merasa yang kurang mengenakkan setelah menemui para leluhur saya dan sesepuh yang ada di gunung tersebut. Sehingga saya turun lagi ke air pancuran kejayaan untuk beristirahat dan membasuhkan air kewajah terasa sejuk serta dingin.  Kemudian saya bergegas turun untuk pulang. 

Disini penulis hanya menyampaikan pesan "Jangan dikotori gunung Sanggabuana yang suci dengan kemusrikan atau membuang sampah sembarang" karena banyak petilasan para wali dan sesepuh para pejuang pahlawan yang perlu kita jaga dan lestarikan alam. Benar atau tidaknya tergantung keyakinan masing-masing. wallahu a'lam bishawab.

Terimakasih..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun